Selasa 23 Jul 2013 12:14 WIB

Agar Anak Tetap Jago Cas-Cis-Cus

Anak-anak belajar bahasa Inggris/ilustrasi
Foto: activetalk.com.my
Anak-anak belajar bahasa Inggris/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Keterampilan berbahasa asing memang menyenangkan. Tapi, psikolog Hera L Mikarsa mengingatkan, sebelum belajar bahasa asing, orang tua penting memperhatikan kemampuan si anak. ''Apakah anaknya sudah cakap benar dalam bahasa ibu. Ini bisa dilihat dari caranya berkomunikasi,'' katanya. Kemampuan berbahasa ibu adalah syarat utama. Sesudah itu, orang tua baru boleh mengizinkan anak belajar bahasa asing.

''Ukuran umur berapa pun tidak ada masalah. Termasuk usia play group,'' katanya. Belajar bahasa asing pada usia dini sekalipun tak bakal berhasil tanpa dukungan dari lingkungan. ''Dua puluh menit, tiga kali per minggu tak cukup efektif untuk menguasai sebuah bahasa, tak peduli dimulai pada usia berapa pun,'' katanya Patsy Lightbown, guru besar linguistik terapan di Concordia University, Montreal, Kanada.

Lightbown dalam Learning a Language berpendapat, yang terpenting adalah mempraktikkan bahasa tersebut. Sejalan dengan itu, Hera yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, mengingatkan pentingnya pemilihan bahasa asing yang dipelajari. Pemilihan bahasa asing yang akan dipelajari, jelas psikolog dari UI ini, harus selektif. Minimal orang tua mengerti bahasa asing yang akan dipelajari anak.

Dengan begitu mereka bisa membimbing dan mempraktikkannya apabila anak belajar. Namun, seandainya orang tua tak menguasai bahasa asing tersebut mereka bisa mengupayakan alat-alat penunjang belajarnya. Aida Zacky, guru bahasa Prancis di CCF Jl Wijaya I, Jakarta, sepakat mengenai pentingnya mempraktikkan bahasa di luar kelas dan manfaat alat penunjang. Ia menyarankan orang tua aktif mencarikan bahan-bahan berbahasa Prancis.

Mulai dari film, kaset, hingga saluran televisi berbahasa Prancis. Di atas semua itu, Aida mengingatkan pentingnya suasana gembira dalam belajar. Ini berlaku di dalam kelas dan juga di rumah. ''Anak-anak suka permainan,'' kata perempuan yang sudah mengajar bahasa Prancis lebih dari dua dasawarsa ini. Sebagai ilustrasi, permainan tebak kata jeu pendu atau ular tangga bisa mencairkan kejenuhan anak-anak di kelas Aida. Tak terasa mereka tengah ‘mengaduk-aduk’ seluruh kemampuan berbahasa Prancis mereka dengan cara yang menyenangkan. Lagu pun mempunyai kekuatan yang cukup besar. Anak-anak bisa belajar mendengarkan, mengulang, dan menghafalkan kata-kata dan kalimat. ''Anak-anak bisa cepat hafal.'' 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement