REPUBLIKA.CO.ID, Sebelum berangkat kerja, sudahkah Anda memeluk buah hati di rumah? Kebiasaan memeluk anak kerap memudar seiring bertambahnya usia anak. Memasuki usia sekolah dasar beberapa anak bahkan tak mau lagi dipeluk orang tuanya. Apalagi, ketika anak sudah duduk di bangku sekolah menengah atas. Padahal, pada dasarnya setiap manusia membutuhkan sentuhan fisik yang bisa meraba aspek emosional manusia. ‘’Dan, sentuhan itu bentuknya adalah pelukan,’’ ujar Melly Puspita Sari, psikolog dan pengarang buku The Miracle of Hug.
Memberikan kasih sayang kepada anak atau pasangan dan anggota keluarga lain dalam bentuk pelukan memang sering disepelekan. Banyak orang tua yang lupa kalau pelukan merupakan perwujud an kasih sayang yang paling mudah dilakukan dan penting untuk dipenuhi.
Melly mengatakan pelukan berfungsi memberikan ketenangan dan rasa disayang kepada anak. Kedua rasa itu kemudian memengaruhi munculnya rasa penuh kasih sayang dari anak. ‘’Sehingga, ia bi sa memberi kasih sayang ke orang lain dan memunculkan empati,’’ katanya.
Manfaat pelukan berlanjut. Kata Melly, pelukan adalah bahasa cinta yang paling kuat. Pelukan bahkan lebih efektif diban ding kata-kata atau pujian. Dalam kasus anak yang bermasalah atau berperilaku unik, Melly mengatakan, memberikan pelukan terkadang merupakan media ampuh menyelesaikan persoalan. Pelukan yang tulus mampu meluluhkan hati yang keras. Satu lagi manfaat pelukan, yaitu memberi kedekatan dan kekuatan getaran batin antara orang tua dan anak.
Melly menyarankan untuk membiasakan memeluk anak dengan tulus. ‘’Lakukan hingga rasanya nyaman,’’ kata dia. Seberapa sering anak perlu dipeluk? Melly menjawab minimal delapan kali dalam satu hari.
Rangkul tangan anak ketika sedang memeluknya. Biarkan energi antara orang tua dan anak mengalir. Lalu, bayangkan pelukan tersebut sebagai pelukan terakhir. Melly berujar, memeluk juga harus dila ku kan dengan kelembutan. ‘’Peluklah anak sesering mungkin agar tidak menyesal jika kesempatan memeluk tak ada lagi.’’
Bagaimana dengan anak yang usianya sudah lebih besar, umumnya anak-anak ini enggan dipeluk orang tuanya. Melly me ngatakan, pada prinsipnya memeluk sama dengan menyentuh. Katanya, berpegangan tangan saja sudah masuk dalam kategori menyentuh.