Senin 13 May 2013 16:58 WIB

Mau Punya Kulit Mulus? Rajin Ini Dulu

Rep: Nora Azizah/ Red: Endah Hapsari
Kulit sehat lebih penting daripada kulit putih
Foto: tescomagazine.com
Kulit sehat lebih penting daripada kulit putih

REPUBLIKA.CO.ID, Memiliki kulit putih dan mulus bak kewajiban yang dirasa perlu oleh setiap perempuan. Berbagai cara pun ditempuh untuk mendapatkannya. Permasalahan jerawat, flek hitam, hingga kerutan menjadi alasan perempuan men datangi dokter kecantikan. Perempuan Indonesia memang tidak bisa menghindari problema ini. “Sudah menjadi masalah umum mereka berkonsultasi,” kata dokter spesialis kulit dan kelamin Vinia Permata. Meski sebenarnya, tidak ada masalah yang ditemukan pada kulitnya. Tak sedikit pula yang sengaja datang ingin memutihkan kulitnya.

Vinia mengatakan banyak perempuan mengira kulit putih dan cerah identik dengan sehat. Padahal, tidak demikian. Sehatnya kulit tidak dinilai dari warnanya yang putih. Kulit sehat tidak harus putih, melainkan cerah dan lembab. Putih atau hitam warna kulit bila tergolong sehat, cahaya kulitnya akan memancar dengan sendirinya.

Kesehatan kulit dipicu sejumlah faktor. Iklim tropis Indonesia memang kurang bersahabat bagi kulit. Belum lagi polusi yang menjadi musuh utama merajalela. Gaya hidup instan juga bisa memicu per ubahan kulit menjadi tidak sehat.

Seperti, munculnya flek hitam atau jerawat. Banyak faktor yang menyebabkan kemunculannya, seperti akibat seringnya berkegiatan di luar ruangan dan terkena sinar ultraviolet. Penyebab lainnya adalah faktor emosi yang tidak stabil hingga menimbulkan stres.

Faktor lainnya juga bisa disebabkan pemakaian kosmetik. “Banyak kosmetik mengandung zat berbahaya bagi kulit,” ujar Vinia dalam acara media gathering bersama Wardah Cosmetic beberapa waktu lalu ini. Kosmetik yang mengandung parfum, zat pewarna berlebihan, hingga merkuri tidak aman bagi kulit. Kandungan bahan tersebut menyebabkan tingkat sensitif terhadap sinar matahari meningkat. Sehingga, muncul jerawat dan flek hitam akibat reaksi tersebut.

Vinia menyatakan bahwa tidak semua kosmetik bisa digunakan semua orang. Jenis kulit perempuan pada umumnya berbeda. Merek kosmetik yang satu dan lainnya tidak sama kandungan bahannya.

Dokter yang berpraktik di RS Brawijaya, Jakarta Selatan, ini mengatakan pada dasarnya kulit mengalami proses regenerasi secara teratur. Normalnya selama 28 hari kulit mampu menjalankan proses tersebut. Namun, proses ini sering kali terhambat dan tidak berlangsung secara optimal. Polusi dan gaya hidup tidak sehat sering kali menjadi pemicu regenerasi kulit tidak berlangsung sesuai polanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement