REPUBLIKA.CO.ID, Menurut spesialis penyakit kulit, dr Dewi Inong SpK, ketombe muncul karena pertumbuhan jamur yang pesat pada kulit kepala atau yang lebih spesifik yaitu kelenjar minyak. Biasanya sel kulit pada daerah tersebut berganti dengan sendirinya setiap satu bulan.
Kemudian, sel kulit yang tua akan terlepas tanpa disadari karena tidak melakukan dalam jumlah yang besar tiap kali terlepas. "Pada sel kulit yang terkena jamur, proses pelepasannya semakin cepat dan siklusnya tiap lima hari," katanya.
Ketombe, lanjut Dewi, biasa disebut dandruff. Ini merupakan sebuah kelainan pada kulit kepala yang ditandai dengan munculnya sisik putih yang kasar pada kulit kepala dan rambut. "Kelainan ini khusus mengenai daerah yang mengandung banyak kelenjar minyak, sehingga disebut penyakit dermatitis seboroika," imbuh Dewi.
Dokter spesialis kulit, Dr. Indrawati Wijaya SpKK, menjelaskan, kasus ketombe dapat disembuhkan dengan shampo khusus atau pengobatan. Sebagian dokter tidak memasukkan ketombe ke dalam penyakit kulit kepala. Tapi, masalah ini tetap mengganggu apalagi secara sosial.