REPUBLIKA.CO.ID, Banyak cara yang digunakan pengembang dalam memasarkan calon hunian baru. Agar tidak kelak terjebak janji palus, sebaiknya peminat tak ragu menunda membeli sebelum mendapatkan informasi yang pasti mengenai rumah idaman.
Pengelola situs rumah.com, Irvan Ariesdhana mengatakan bahwa pembeli rumah pertama setidaknya memperhatikan tiga hal, yaitu lokasi dan jalur transportasi . Pembeli juga sebaiknya tak ragu membeli rumah yang terletak di pinggiran kota, selama akses transportasi ke tempat kerja memungkinkan.
"Tahun ini kelihatannya Bintaro menjadi lokasi favorit," ujarnya dalam seminar Upgrade Your Plan oleh Quantum Magna Financial, akhir pekan ini.
Ketika ditawari membeli rumah, calon pembeli biasanya diiming-imingi dengan perkataan lokasi rumah mudah dijangkau. Mengingat lalu lintas di Jakarta tidak bisa ditebak, sebaiknya pembali meluangkan waktu melakukan survei jalur transportasi yang diiklankan.
Pastikan lokasinya dekat dengan feeder busway, stasiun kereta communter line atau banyak moda transportasi umum lainnya.
Informasi tentang hal ini juga bisa didapatkan melalui internet. Dalam rumah.com misalnya, tertera informasi mengenai cara membeli rumah, menjual rumah, menyewakan rumah, lokasi, hingga cara menghitung Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Pembeli hendaknya juga rajin mengobrol dengan kenalan yang berprofesi sebagai agen pengembang yang sering mendapatkan informasi awal mengenai penawaran bangunan.
Pembeli juga bisa memperkirakan potensi kawasan tersebut di kemudian hari, dengan meminta daa ke kecamatan atau kelurahan setempat. Untuk mereka yang hendak berinvestasi bisnis properti, jangan ragu untuk bertanya hal yang lebih detail kepada pihak developer.
Irvan pun menyarankan agar bisnis properti dilakukan usai membeli rumah pertama. "Tidak usah investasi properti kalau rumah sendiri belum punya," kata Irvan.
Co-founder Kinara Indonesia, Michael Tampi menyarankan untuk tidak emosi saat membeli properti . Pihak penjual akan mengerahkan segala cara agar pembeli membeli secepat kilat tanpa banyak berpikir. Misalnya, dengan kata-kata "Senin, Harga Naik!" atau menjual lokasi yang dekat dengan pertokoan.
Michael punya pengalaman, ketika menunda pembelian penjual masih menghubungi dirinya beberapa kali hingga ia ditawari harga yang lebih murah hampir setengah harga penawaran pertama.
Agar tidak kecewa, pembeli harus benar-benar datang ke calon rumah yang diminati. Hindari membeli rumah hanya berdasarkan brosur atau informasi di internet.
"Orang dari daerah harus datang ke Jakarta jika ingin membeli rumah. Ingat, pejualan properti sedang stagnan," kata Michael.
Perencana keuangan independent, Ligwina Hananto juga menyarankan agar pembeli menghitung cermat kemampuan membayar cicilan jika ingin mengangsur beli rumah. Buatlah cicilan yang realistis, tidak lebih dari 30 persen dari total penghasilan.