Selasa 05 Aug 2014 08:18 WIB

Sering Mencukur Bulu Ketiak? Perhatikan Risiko Ini

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Citra Listya Rini
Seorang wanita yang sedang menggunakan deodorant pada ketiaknya
Foto: sdicoe
Seorang wanita yang sedang menggunakan deodorant pada ketiaknya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa dari kita suka menggunakan pisau cukur untuk bulu ketiak setiap hari. Kita mencukur bulu ketiak semulus mungkin setiap harinya.

Para peneliti kecantikan Dove menemukan bahwa ada fakta yang jelek tentang kebiasaan terlalu sering mencukur bulu ketiak. Banyak wanita tidak menyadari bahwa ada risiko bahaya dan bagaimana untuk merawat kulit ketiak.

Risiko jangka pendek jika terlalu sering mencukur bulu ketiak adalah eritema, yaitu peradangan berupa kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh kapiler. Kedengarannya menakutkan, tapi kebenaran ini harus Anda ketahui.

Eritema adalah tiga kali lebih sering ditemukan pada wanita ketimbang pria. Kulit ketiak akan menjadi stress jika kita terlalu sering mencukurnya. Sebab, itu akan menghilangkan stratum corneum, istilah untuk lapisang kulit terluar.

Rupanya, kita sudah mencukur lebih dari 30 persen kulit luar tersebut jika terus membiasakan mencukur bulu ketiak setiap hari. Dilansir dari the Fashion Spot, Selasa (5/8), ini bisa menyebabkan peradangan, kemerahan dan nyeri, serta melemahnya fungsi pelindung kulit.

Kabar baiknya adalah, iritasi itu masih bisa dikurangi dengan cara memilih deodorant pelembab yang membantu kulit ketiak melakukan recovery sehingga kembali halus dan lembut. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement