Senin 24 Jan 2022 19:05 WIB

India Hadapi Peningkatan Kasus Omicron

Omicron sudah menyebar dalam komunitas dan tingkat okupansi rumah sakit mulai naik

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab penumpang yang memasuki kota untuk tes COVID-19 di stasiun kereta api di Ahmedabad, India, Jumat, 3 Desember 2021. India pada Kamis mengkonfirmasi kasus pertama varian virus corona omicron di dua orang dan pejabat mengatakan satu tiba dari Afrika Selatan dan yang lainnya tidak memiliki riwayat perjalanan. Seorang ahli medis terkemuka mendesak orang untuk divaksinasi.
Foto: AP/Ajit Solanki
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab penumpang yang memasuki kota untuk tes COVID-19 di stasiun kereta api di Ahmedabad, India, Jumat, 3 Desember 2021. India pada Kamis mengkonfirmasi kasus pertama varian virus corona omicron di dua orang dan pejabat mengatakan satu tiba dari Afrika Selatan dan yang lainnya tidak memiliki riwayat perjalanan. Seorang ahli medis terkemuka mendesak orang untuk divaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India akan menghadapi peningkatan tajam kasus infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh varian omicron dalam beberapa pekan mendatang. Beberapa pakar terkemuka mengatakan bahwa, varian tersebut sudah menyebar dalam komunitas masyarakat dan tingkat okupansi rumah sakit mulai naik.

 

Baca Juga

Pada Senin (24/1/2022) India melaporkan 306.064 infeksi baru selama 24 jam terakhir. Kementerian Kesehatan mengatakan, jumlah kasus harian pada Senin mengalami penurunan sekitar 8 persen dari rata-rata kasus harian yang dilaporkan dalam empat hari terakhir. Sementara jumlah kematian harian pada Senin mencapai 439 orang, atau terendah dalam lima hari.

Tetapi di sisi lain, tingkat infekai mingguan telah meningkat menjadi 17,03 persen hingga 24 Januari. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada 27 Desember yang mencapai sekitar 0,63 persen. Kenaikan kasus disebabkan oleh varian omicron.

"Omicron sekarang dalam transmisi komunitas di India dan telah menjadi dominan di beberapa metro,” tulis laporan oleh Konsorsium Genomics SARS-CoV-2 India (INSACOG), dilansir Aljazirah.

Para ahli mengatakan, sebagian besar kasus infeksi yang terkait dengan varian omicron mengalami gejala ringan. Namun jumlah rawat inap dan jumlah pasien perawatan intensif telah meningkat.

Dalam dua minggu terakhir, kota-kota besar seperti New Delhi dan Mumbai tah melaporkan penurunan kasus Covid-19 setelah mencapai puncaknya. Anggota Dewan Penelitian Medis India yang dikelola negara dan gugus tugas nasional untuk Covid-19, Dr Subhash Salunke mengatakan, situasinya kemungkinan akan berubah karena varian omicron menyebar ke daerah semi-perkotaan dan pedesaan. Salunke mengatakan, negara bagian barat memperkirakan akan mengalami puncak infeksi dalam delapan hingga 10 minggu ke depan.

“Jumlah kasus di kota-kota seperti Mumbai dan Pune adalah puncak gunung es,” kata Salunke.

Secara keseluruhan India mencatat total kasus Covid-19 mencapai 39,54 juta. India menempati posisi tertinggi kedua di belakang Amerika Serikat dengan kasus Covid-19 terbanyal secara global. Sejauh ini, India mencatat total kematian akibat Covid-19 sebanyak 489.848.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement