Rabu 08 Feb 2012 13:54 WIB

Purnama Cinta (puisi)

Ilustrasi
Foto: Baltyra
Ilustrasi

 

Duhai khalifah cinta,

Biarlah Sang Gembala Cinta yang membawamu dalam keindahan-Nya

Biarlah cinta-Nya melebur,

hingga ia berkobar dalam dada

Mengalir perlahan dalam keridhoan-Nya

Wahai penikmat cinta

Rasailah "ia" dalam setiap hela nafas-Nya

Hingga kau petik manis tiap maknanya

Bukan karena fatamorgana

Pun bukan karena hiasan dunia

Wahai penyair cinta

Purnama datang karena temarang

Kerana ia pun menanti sinaran

Cahaya mentari yang berkilauan

Butiran berlian pemilik Iman pujaan

Abi Hariri

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement