REPUBLIKA.CO.ID, Puisi Aulia Agus Iswar
Berlayarku sejauh ini...
Menyiratkan arti kehidupan insani...
Gejolak... Terpaan... Hantaman...
Tapi riuh kicau burung mata air surga...
Seakan menghiburku... bahwa utk itulah aku diciptakan...
Telah demikian jauh bahtera Nuh ini menyertaiku...mendidikku...membesarkanku...membinaku utk terus berlaku sempurna...
Bukan sempurna utk menandingi Tuhan...
Bukan, tapi hanya agar Tuhan Ridha telah Menciptakan aku...
Meskipun hidup tetap seperti hampa...hilangnya belahan jiwa entah di mana dia...
Setengah jiwaku sirna tak terdeteksi...
Butuh magnet navigasi...yaitu kekuatan hati...
Dan...Terdeteksi!!...
Gelombang sejuk itu demikian kuat menyapa... Semilir angin surga
Jauuuh di sana... Dari mata air surga, tempat insan merasakan seteguk keabadian cinta...
Inikah separuh jiwaku yg hilang?
Berharap bisa merasakan seteguk kesejukannya... Di tengah dahaga kehidupan dunia...
Semuanya terserah Tuhan... Dzat Yg Berkuasa atas segala sesuatu...
Yg mampu Membuat sesuatu yg tidak mungkin menjadi mungkin...
Oo Tuhan, layakkah mata air surga itu untukku...
Wahai jiwa...bercerminlah dari air danau kejujuran... Engkau trmasuk kasta terendah yg merindukan surga??...
Ataukah kasta tertinggi yg dirindukan oleh surga??...
*mata air di surga