REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Soenarwoto Prono Leksono (Penulis Tinggal di Madiun, Jawa Timur)
Ada peribahasa yang sangat akrab di telinga saya sejak remaja; gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan tampak jelas kelihatan. Peribahasa ini sering dikiaskan terhadap kesalahan lain yang mudah diketahui, sedang kesalahan sendiri tidak terasakan.
Maksud sinisnya untuk mengungkapkan tabiat kita yang suka melihat kesalahan lain dan enggan melihat kesalan diri sendiri. Kita memang sering tak menyadari jika diri ini bergelimang salah dan dosa. Kita sering lupa akan keberadaan diri bahwa 'kita dibenihkan dari dosa'.
Ungkapan ini saya beri tanda petik karena hasil mengutip dari Caping (Catatan Pinggir) Goenawan Mohamad -- yang saya lupa judulnya. Ringkasnya, manusia itu tempatnya salah dan dosa. Jadi, kita jangan suka sibuk mencari kesalahan lain.
Prasangka kita kepada lain itu juga belum tentu benar adanya. Hal ini malah akan menambah dosa kita. Naudzubillah. Ups, judul catatan saya di atas ini juga terinspirasi dari peribahasa itu. Cuma sedikit saya plesetkan agar sedap didengarnya. Atau, biar gurih-gurih enak rasanya.
Juga, biar lebih sensasional. Sebab, sekarang media massa, apalagi media sosial (medsos) sukanya mengangkat berita-berita sensasional atau bahkan hoax sekalipun. Alhasil, saya pun mafhum, barangkali ini sudah zamannya.
Tapi percayalah, untuk catatan ini, saya jamin anti-hoax. Ya, catatan saya ini; Arab Jauh Kelihatan, Indonesia Dekat Tertutup Asap. Saya pilih Arab atau ArabSaudi karena hari-hari ini negeri itu jadi tema pembicaraan masyarakat dunia. Bahasa gaulnya, lagi menjadi trending topic.