Ada Banyak Omran dan Aylan di Suriah
Oleh: Muhammad Pizaro, Aktivis Kemanusiaan Forum Indonesia Peduli Syam
Ia hanya terdiam. Mulutnya terpaku. Sekujur badannya berdebu. Meski kepalanya terluka, anak 5 tahun itu hanya termenung. Begitulah secuplik respon Omran Daqneesh ketika diselamatkan dari reruntuhan rumahnya setelah pesawat Rusia menggempur Aleppo, Suriah pada Rabu, 17 Agustus 2016 malam lalu.
Akibat wajah datarnya itu, Omran berhasil merebut perhatian dunia internasional yang selama ini abai terhadap tragedi kemanusiaan di Suriah. Nama Omran pun mencuat. Wajahnya menjadi headline utama media-media dunia. Koran Italia L’Unita, hanya menulis judul singkat di sampul depannya: My Name is Omran. Ya, Omran telah menjadi simbol global mengenai penderitaan di Aleppo.
Namun meskipun kisah mengenai Omran bukanlah barang baru di Suriah, ada saja pihak-pihak yang memang tidak menghendaki data seperti ini terungkap. Mereka pun berusaha menutup-nutupi tragedi kemanusiaan di Suriah. Sedikit celah yang ada untuk dapat memutarbalikkan fakta pelanggaran HAM oleh pemerintah Assad dan sekutunya, maka peluang itu akan dimanfaatkan “sebaik mungkin” melalui jejaring media sosial.