Ahad 04 Dec 2016 07:03 WIB

Framing Media Barat Terhadap Aksi Damai 212

Red: M.Iqbal
Dua wisatawan asing menonton Aksi Super Damai Bela Islam III di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (2/12).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Dua wisatawan asing menonton Aksi Super Damai Bela Islam III di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Herri Cahyadi, Mahasiswa Doktoral Hubungan Internasional Istanbul University

Aksi kali ketiga umat Islam yang dilaksanakan di Monas dan jalan-jalan protokol di sekitarnya hingga Bundaran HI mendatangkan lautan massa yang diperkirakan mencapai lebih dari dua juta jiwa. Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah kepala yang hadir. 

Yang jelas, aksi ini berlangsung tertib, dengan pesan yang jelas, dan semua puas. Tuduhan media dan segelintir orang yang memprediksi aksi ini dengan pelbagai sentimen negatif lagi-lagi tidak terbukti. 

Lalu, bagaimana media-media barat merespons Aksi Damai 212? Para peneliti dari Australia yang menulis buku Media Framing of the Muslim World, yaitu Halim Rane, Jacqui Ewart, dan John Martinkus, menyatakan mayoritas media barat melakukan framing terhadap dunia Islam dengan narasi kekerasan, fanatisme, ekstremisme, dan memusuhi peradaban barat.