Senin 24 Jul 2017 19:57 WIB
Metamorfosa

Mengubah Mindset

HD Iriyanto
Foto: dosen.amikom.ac.id
HD Iriyanto

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: HD Iriyanto*

Salam Metamorfosa, Salam Perubahan…

Dari pengalaman Anda selama ini, siapakah individu atau kelompok yang seringkali menentang atau menolak perubahan? Apakah orang-orang yang tergolong pintar ataukah orang-orang yang kurang pintar? Apakah orang-orang yang hidupnya telah mapan ataukah orang-orang yang hidupnya kurang mapan?

Menurut Carol Dweck, seorang ahli perilaku dari Stanford, para penentang atau penolak perubahan bukan ditentukan oleh pintar tidaknya mereka, atau mapan tidaknya mereka. Melainkan oleh mindset alias asumsi-asumsi yang telah melekat di pikiran mereka. Orang yang memiliki fixed mindset cenderung sulit menerima perubahan. Sedangkan orang yang memiliki growth mindset diyakini lebih mudah menerima perubahan.

Para pembaca yang siap berubah menjadi lebih baik…

Apa sebenarnya yang membedakan antara fixed mindset dengan growth mindset? Carol Dweck menjelaskan di antaranya sebagai berikut.

Orang yang memiliki fixed mindset tergolong orang pintar, namun kepintarannya cenderung statis dari waktu ke waktu. Ini bisa dipahami karena mereka juga punya kecenderungan enggan untuk belajar hal-hal baru diluar yang telah mereka kuasai sebelumnya.

Kelompok ini juga rentan terhadap kritik, sehingga sangat mudah tersinggung ketika mendapat kritik. Bagi kelompok ini, orang lain yang memiliki keberhasilan atau prestasi dianggapnya sebagai ancaman yang berbahaya bagi dirinya. Sehingga tidak jarang kelompok ini menggunakan berbagai cara untuk menghambat, bahkan menghentikan, lajunya orang yang berhasil atau berprestasi tersebut.

Amat berbeda dengan pemilik growth mindset. Orang-orang pada kelompok ini merupakan orang-orang yang bersedia belajar apa saja sesuai dengan apa yang mere-ka inginkan. Ketika mereka mengalami kegagalan, mereka tidak patah arang. Sebab bagi dirinya setiap kegagalan dan juga tantangan, merupakan kesempatan yang baik untuk menumbuhkan kemampuan yang ada pada dirinya.

Bagi pemilik growth mindset, kritik lebih disikapi sebagai masukan yang konstruktif. Bukan sesuatu yang memalukan, apalagi menjatuhkan. Kecakapan dan kemampuan yang terbangun pada dirinya bersifat dinamis, selaras dengan usaha dan sikap positif yang dilakukannya. Ketika ada orang lain yang berhasil, mereka tidak malu-malu untuk belajar dan mengambil inspirasi darinya.

Dari penjelasan Carol Dweck di atas, sudahkah Anda menyimpulkan siapa sebenar-nya yang memiliki kecenderungan lebih besar sebagai penentang atau penolak perubahan? Orang-orang pemilik fixed mindset ataukah pemilik growth mindset? Sekedar untuk Anda ketahui, kesimpulan yang diberikan oleh DR Rhenald Kasali menyatakan begini. Orang-orang yang menghambat perubahan bukanlah orang-orang yang kurang pandai, melainkan orang-orang yang terkurung oleh cara berpikirnya sendiri.

Dalam menghadapi situasi kehidupan yang demikian cepat berubah, perlu disadari bahwa growth mindset relatif lebih adaptif ketimbang fixed mindset. Oleh sebab itu para pemilik fixed mindset mesti buru-buru berhijrah jika masih menginginkan tetap eksis pada kehidupan mendatang. Setuju? Keep spirit & change your life.

 

*Inspirator Metamorphosis dan Dosen Universitas AMIKOM Yogyakarta

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement