Selasa 19 Apr 2016 20:30 WIB

Azerbaijan yang Mengejutkan

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev
Foto: Reuters/David Mdzinarishvili
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhammad Iqbal

Twitter: @eijkball

Bagi sebagian masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia, Azerbaijan tentu merupakan negara yang asing. Ini tidaklah mengherankan. Sebab, meski terletak di Eropa, negara tersebut tak setenar negara-negara lain di Benua Biru. Sebut saja Spanyol, Jerman atau bahkan Swiss.

Tidak hanya itu, posisi Azerbaijan secara geografis pun terjepit di antara Eropa dan Asia. Laut Kaspia jadi pembatasnya. Namun demikian, penulis tertarik untuk mengupas sedikit perihal Azerbaijan. Penyebabnya hanya satu, yaitu terkereknya negara yang didominasi penduduk Islam ini di peta olahraga dunia.

Indikatornya? Terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Sebagai contoh, penulis mencuplik kesuksesan penyelenggaraan European Games 2015.

Belum lagi keberadaan Azerbaijan sebagai sponsor utama salah satu klub papan atas La Liga Spanyol Atletico Madrid. Dan satu lagi, yaitu penyelenggaraan ajang formula satu di Baku City Circuit pada 17-19 Juni 2016.Tak pelak, langkah masif Azerbaijan tentu mengundang tanya. Ada apa ini?

Rupanya, semua ini tak lepas dari tekad kuat sang Presiden, Ilham Aliyev. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Olimpiade Azerbaijan ini memiliki mimpi besar menjadikan kehadiran negeri kaya tambang tersebut disadari oleh masyarakat dunia.

Mimpi ini diejawantahkan dengan apik oleh para bawahannya. Mari kita simak pernyataan Azad Rahimov, menteri pemuda dan olahraga Azerbaijan.

“Tujuan penting dari semua ini adalah untuk menjadikan negara kami berada di peta olahraga dunia dan Eropa. Instrumen terbaik untuk itu mewujudkannya adalah olahraga dan budaya. Olahraga memiliki potensi besar untuk menjangkau mayoritas masyarakat,” ujarnya di the Guardian. Terdapat sejumlah langkah yang diambil pemerintah Azerbaijan.

Namun dari semua aspek, yang terlihat jelas adalah porsi anggaran. Untuk menyelenggarakan European Games 2015 saja, budget yang digelontorkan melebihi 400 juta pound alias lebih dari Rp 4,7 triliun. Sedangkan untuk infrastruktur pendukung, anggaran yang dikeluarkan mencapai 6,5 miliar pound atau sekira Rp 121,45 triliun!

Jika dilihat secara kasat mata, anggaran yang dikeluarkan tentu tidak sedikit. Namun, apa yang dituai pemerintahan Presiden Ilham Aliyev sekarang niscaya bernilai lebih dari itu.

Azerbaijan kini dikenal sebagai salah satu negara yang ‘gemar’ menyelenggarakan event-event olahraga kelas dunia. Tidak berhenti di F1, sederet ajang bergengsi pun siap dihelat di sana.

Para turis pun berbondong-bondong mendatangi negeri yang tadinya ‘asing’. Sektor-sektor penopang perekonomian pun bertumbuh. Tidak melulu mengandalkan komoditas tambang yang kita pahami bersama jumlahnya terbatas. Dan tentunya tidak terbarukan.

Singkat cerita, langkah Azerbaijan seyogianya bisa ditiru para pemangku kepentingan di negara ini, Indonesia tercinta. Bahwa tekad kuat pemerintah untuk mempromosikan negeri ini hendaknya tidak tanggung-tanggung.

Keberadaan Rio Haryanto di ajang F1 saja sudah terbukti mampu mengerek tingkat pengetahuan masyarakat dunia terhadap Indonesia. Padahal, pemerintah belum mengeluarkan uang sepeser pun, terkecuali via PT Pertamina (Persero).

Apa jadinya jika Indonesia sukses menyelenggarakan MotoGP yang hingga kini belum jelas juntrungannya? Tentu akan lebih besar manfaat yang diperoleh.

Minimal, dari sisi kedatangan wisatawan asing, devisa akan mengalir. Masih banyak lagi manfaat yang bisa diperoleh jika kita serius menjadikan olahraga sebagai sarana promosi negeri ini agar jadi perhatian dunia.

Semoga saja para pembesar negara ini belajar. Tidak perlu jauh-jauh menengok ke Amerika Serikat, Australia atau Inggris.Cukuplah Azerbaijan menjadi hikmah. Inspirasinya yang bisa dipetik demi kebermanfaatan bersama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement