REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kelompok tari Trantig'D SMA Negeri 3 Tuban, Jawa Timur menjadi salah satu komunitas yang tampil di ajang "Menari 24 Jam" yang berlangsung di kawasan kampus ISI Surakarta. Ini menjadi kali kedua komunitas tersebut tampil di ajang yang digelar dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia.
Metarany Juang Mahendra, pembina komunitas tari Trantig'D mengatakan, kali ini pihaknya membawa lima orang penari dengan membawakan kreasi tari "Mustikaning Kenya".
"Kita ikut memeriahkan hari tari dunia dan tahun ini menjadi kali kedua kami berpartisipasi," ujar Metarany kepada Republika.co.id sesaat sebelum pentas.
Kreasi tari "Mustikaning Kenya" dikatakan Meta, sapaan akrab Metarany, bercerita tentang seotang tokoh prajurit wanita dari Tuban yang memperjuangkan cintanya namun bertepuk ssbelah tangan. Namun sebagai seorang pejuang, prajurit tersebut tetap tegar.
"Persiapan kami sekitar satu bulan. Meski bukan perlombaan tapi kami ingin tetap maksimal," kata wanita alumni ISI Surakarta ini.
Dengan ikut tampil di ajang seperti ini dikatakan Meta dapat menjadi wawasan tambahan bagi anak didiknya di komunitas.
"Karena yang tampil di sini kan bukan hanya dari Indonesia aja, tapi juga luar negeri jadi bisa menambah wawasan dan apresiasi mereka," ujar Meta.