REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Warga Pamekasan, Jawa Timur, menggelang dana untuk membantu para korban gempa yang melanda Aceh yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan kehilangan tempat tinggal.
Penggalangan dilakukan oleh komunitas "Gerakan Peduli Pamekasan", yakni komunitas lintas profesi, seperti pegawai negeri sipil (PNS), pegiat lembaga swadaya masyarakat (LSM) aparat kepolisian dan wartawan Pamekasan.
"Ini sebagai bentuk kepedulian atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Aceh," kata koordinator aksi penggalangan dana Budi Cahyono di Pamekasan, Kamis.
Budi yang juga koordinator lapangan Tim Reaksi Cepat pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, selain melakukan penggalangan melalui komunitas, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak lain yang peduli terhadap bencana di Aceh itu.
Berbeda dengan aksi penggalangan dana pada musiban bencana alam sebelumnya, aksi penggalangan dana oleh komunitas "Gerakan Peduli Pamekasan" ini dilakukan melalui jejaring sosial.
"Yang mau nyumpang silakan hubngi saya di nomor 081357259222. Hasil penggalangan dana nanti akan kami kumpulkan dan akan disampaikan kepada para korban melalui pihak berwenang," katanya.
Gempa bumi dengan kekuatan 6,5 SR melanda Kabupaten Pidie, Aceh, Rabu (7/12) pagi sekitar pukul 05.03 WIB dan menyebabkan puluhan orang meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan. Pada sekitar pukul 23.05 WIB, gempa bumi kembali melanda Aceh dengan kekuatan 5,0 skala richter.
Gempa di Pidie, Aceh terjadi pada titik 5,25 derajat LU dan 96,24 derajat BT, di mana pusat gempa terjadi di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km. Gempa Pidie menimbulkan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur jalan dan rumah.