Ahad 01 Jun 2014 17:54 WIB

Malam Penganugerahan FFP 2014

 Direktur FFP Bowo Leksono memberikan Penghargaan Lintang Kemukus kepada Maryoto, seniman Angguk asal Purbalingga.
Foto: Istimewa
Direktur FFP Bowo Leksono memberikan Penghargaan Lintang Kemukus kepada Maryoto, seniman Angguk asal Purbalingga.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALLINGGA -- Malam puncak penganugerahan Festival Film Purbalingga 2014 dikejutkan dengan tidak ada pemenang Kompetisi Fiksi SMA Banyumas Raya. Hal ini karena dewan program tidak merekomendasi film-film kategori fiksi SMA tahun ini untuk dinilai dewan juri, yang artinya tidak ada Film Fiksi Terbaik FFP 2014.

Direktur Program FFP 2014, Dimas Jayasrana menganggap, kualitas film-film kompetisi fiksi SMA yang masuk ke meja penyelenggara jauh dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Dengan pertimbangan menjaga kualitas FFP, dengan berat hati, kami hanya memutar beberapa film fiksi SMA namun tidak untuk dinilai dewan juri,” ungkapnya usai malam penganugerahan, Sabtu (31/5) di Aula Hotel Kencana Purbalingga

 

Pada Kompetisi Fiksi SMP, film bertajuk “Tuyul” sutradara Eko Junianto produksi Sawah Artha Film SMP 4 Karangmoncol Purbalingga dianugerahi Film Fiksi SMP Terbaik menyingkirkan tiga film lain yaitu “Cincin” dari SMP 5 Purwokerto, “Bolaku” dari SMP 5 Purwokerto, dan “Bakul Dawet” dari MTs Ma’arif Mandiraja Banjarnegara.

 

Menurut salah satu juri fiksi Anita Pithaloka, film “Tuyul” sedikit beda dengan tiga film lain, mampu menyuguhkan drama satire yang ringkas dengan bahasa gambar yang padat dan tidak banyak dialog. “Meski masih terdapat kecerobohan dalam pembentukan frame gambar pada film,” tutur direktur program dan musik sebuah stasiun radio.

 

Sementara “Dhewek be Islam” dari MA Minat Kesugihan Cilacap menyabet Film Dokumenter SMA Terbaik mengungguli dokumenter “Penderes dan Pengidep” dari SMA Kutasari Purbalingga, “Angguk” dari SMA Bukateja Purbalingga, “Segelas The Pahit” dari SMA Rembang Purbalingga, “Besalen” dari SMK Dr. Soetomo Cilacap, dan “Tetesan Rupiah” dari SMK Muhammadiyah Majenang Cilacap.

 

Di kategori Film Fiksi SMA Favorit Penonton diraih “Duren” dari SMA 2 Purbalingga dan “Penderes dan Pengidep” dari SMA Kutasari Purbalingga sebagai Film Dokumenter SMA Favorit Penonton.

 

Penganugerahan lain, festival film yang berlangsung 3-31 Mei 2014 ini, berupa Penghargaan Lintang Kemukus yaitu penghargaan yang diberikan kepada individu maupun kelompok yang secara nyata berkontribusi atas kesenian dan kebudayaan tradisi di Banyumas Raya dalam berbagai aktivitasnya. Lintang Kemukus dianugerahkan kepada Maryoto (61 tahun), seniman Angguk asal Purbalingga yang juga pimpinan grup kesenian “Sri Rahayu”.

 

Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, berakhirnya festival tahun ini bukan berarti akhir dari proses. “Namun justru awal untuk kembali berproses agar terus merangsang kualitas karya-karya film terutama pelajar Banyumas Raya,” ujarnya dalam siaran persnya yang diterima ROL, Ahad (1/6)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement