BOGOR -- Setiap orang mungkin mengimpikan tinggal di lingkungan yang nyaman, bersih, hijau, indah, berbunga, juga dihampiri kupu-kupu. Bahkan, seorang seniman seperti Melly Goeslow saja menciptakan dua lagu sekaligus bertemakan serangga bersayap tipis ini, yaitu "Kupu-Kupu" dan "Butterfly".
Semasa kecil, Anda mungkin pernah menyenandungkan lagu anak berjudul "Kupu-Kupu yang Lucu" karya Ibu Soed. Jadi, semua orang tentunya tak asing dengan serangga yang satu ini.
Sabtu (16/3), Kelompok Pemerhati Kupu-Kupu (KPK) "Sarpedon" yang tergabung di dalam Himakova IPB mengadakan peresmian sebuah penangkaran kupu-kupu di lingkungan kampus. Jika Anda ingin berkunjung, lokasinya tepat berada di Jalan Lengkeng, Kompleks Perumahan Dosen Kampus IPB Dramaga.
Ketua KPK "Sarpedon" Himakova Adinda Pryanka menjelaskan, penangkaran kupu-kupu ini merupakan hasil kerja sama Laboratorium Konservasi Eksitu Satwa Liar, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan IPB dengan KPK "Sarpedon".
"Setelah berkembang nantinya, penangkaran kupu-kupu ini bisa menjadi obyek pendidikan atau obyek wisata bagi adik-adik pelajar sekitar kampus," kata Adinda.
Peresmian penangkaran kupu-kupu "Sarpedon" ini juga berlangsung meriah. Himakova mengajak sebanyak 80 siswa kelas IV, yang merupakan adik-adik pelajar dari SD Taman Pagelaran, Bogor. Membuat penangkaran kupu-kupu, kata Adinda, merupakan bentuk kegiatan konservasi demi pelestarian kupu-kupu. Sebab, serangga yang satu ini merupakan indikator lingkungan yang bersih.
Kupu-kupu berfungsi sebagai indikator kebersihan udara suatu daerah. Bagi Anda yang berada di wilayah perkotaan seperti Jakarta Pusat, mungkin takakan menemukan seekor pun kupu-kupu. Itu pertanda bahwa Jakarta Pusat sudah terpolusi tinggi. Kupu-kupu termasuk hewan pemilih. Dia hanya akan mendatangi lingkungan yang relatif bersih, dan menolak memakan dedaunan yang terpolusi dan teremisi karbon.
Sayangnya, komposisi tumbuhan yang menjadi pakan bagi kupu-kupu kian berkurang di sekitar kita. Ini juga yang menyebabkan perkembangbiakan kupu-kupu menjadi terhambat. Di Pulau Jawa dan Bali, setidaknya ada lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Bayangkan, jika spesies-spesies tersebut menjadi punah maka lingkungan akan rusak. Oleh sebab itu, banyak pihak kini mengembangkan peternakan kupu-kupu, salah satunya menyiapkan penangkaran.
Penangkaran Kupu-kupu "Sarpedon" terbilang sederhana. Penangkaran ini dibangun di atas tanah seluas 4,25 ham2. Terdapat dua kandang kupu-kupu, yaitu kandang display dan kandang reproduksi. Di dekat penangkaran ini, juga terdapat penangkaran rusa dan burung yang sudah ada sebelumnya. Sehingga, kompleks ini nantinya bisa menjadi area wisata pendidikan atau agroedutourism IPB.
Di dalam penangkaran yang masih baru ini, Himakova setidaknya menebarkan tiga jenis kupu-kupu, sepertiPapiliodemoleus, Troideshelena dan Pachlioptaaristolochiae. Beberapa kepompong kupu-kupu yang ada di kandang reproduksi juga siap untukberubah bentuk menjadi kupu-kupu sempurna.
Tak hanya meresmikan penangkaran kupu-kupu saja, Himakova juga mengajak adik-adik SD Taman Pagelaran untuk belajar membuat awetan kupu-kupu. Mereka tampak antusias dan memetik ilmu darinya.
Semoga penangkaran kupu-kupu "Sarpedon" bisa mengembangbiakkan ratusan kupu-kupu di bumi ini. Lalu, apa pilihan Anda? Menangkapi kupu-kupu dengan jaring, atau membangunkan sebuah taman sederhana untuk mereka? Mulailah konservasi lingkungan kita dari hal-hal yang sederhana. Salam konservasi! (Arizka Mufida)
Rubrik ini bekerja sama dengan HIMAKOVA
Alamat: Tangkaran Himakova, DKSHE Fahutan IPB. Kampus IPB Dramaga, Bogor 16001
e-mail: [email protected]
BLOG: himakovaipb.blogspot.com