Rabu 24 Oct 2012 13:23 WIB

Bagaimana Membantu Anak Anda Melihat Melalui Sudut Pandang Orang Lain (1)

Membantu anak melihat dari sudut pandang orang lain (ilustrasi).
Foto: taarezameenpar.com
Membantu anak melihat dari sudut pandang orang lain (ilustrasi).

 

Untuk membuat dan memelihara hubungan, menyelesaikan masalah dan konflik secara sukses, manusia perlu mengembangkan kemampuan untuk melihat dunia dari perspektif orang lain. Sayangnya, anak kecil sulit untuk mengenali bahwa tidak semua orang melihat dunia seperti mereka.

Pengalaman mereka yang terbatas, berarti bahwa mereka hanya dapat melihat hal-hal dari pandangan mereka sendiri, bukan dari pandangan orang lain. Mereka duduk di mana mereka dapat melihat televisi – walaupun orang lain tidak. Mereka bertanya kepada seseorang ketika orang tersebut sedang dalam pembicaraan penting di telepon. Mereka beranggapan bahwa orang lain melihat dan mendengar apa yang mereka lihat dan dengar.

Menurut Jean Piaget, ini terjadi karena anak-anak prasekolah masih "egosentris". Egosentrisme pada anak-anak kecil adalah bukan tentang keserakahan, tetapi sebuah ketidakmampuan untuk melihat hal-hal dari sudut pandang orang lain.

Kebanyakan anak-anak tumbuh keluar dari hal tersebut. Anda mungkin kaget mendengar bahwa, kita tidak benar-benar bisa menghilangkan sifat egosentris ketika dewasa; Kita hanya menjadi lebih baik dalam mengetahui dan memperbaikinya (Epley, Carey, Morewedge & Keysar, 2004).

Orang dewasa mampu melakukan sebuah "loncatan pikiran", yang memerlukan sebuah usaha kognitif, lalu berlanjut sehingga dapat melihat situasi dari perspektif yang bukan sudut pandang mereka sendiri. Kita dapat melakukan ini karena proses kognitif menjadi lebih kencang dan lebih otomatis dengan latihan dan pengalaman. Jadi logikanya, semakin Anda tua, semakin baik keterampilan Anda.

Tentu saja dalam penelitian-penelitian, anak-anak yang lebih tua lebih tidak melakukan kesalahan egosentris daripada anak-anak yang lebih muda. Berita baiknya adalah, sebagai orang tua, semakin kita dapat membantu anak kita berlatih melihat dunia dari sudut pandang alternatif, semakin kita dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memperbaiki dorongan egosentris.

Menguasai banyak sudut pandang akan mengembangkan empati dan kepintaran emosional – dua hal yang dipercaya secara luas sebagai indikator besar dalam kesuksesan hidup daripada kepintaran intelek (Goleman, 1995).

Melihat dunia melalui mata anak anda

Tidak ada dua orang – khususnya orang tua dan anak – punya perspektif yang sama dalam situasi apapun. Kita juga tahu bahwa adalah yang dewasa yang mempunyai kemampuan lebih baik untuk membayangkan dan menebak sudut pandang orang lain – yang sangat penting untuk dipikirkan di saat anak-anak menemukan diri mereka dalam masalah.

Kita harus sadar akan tanggung jawab kita, sebagai yang dewasa, untuk mencari penyelesaian, mengontrol emosi dan menghasilkan hasil yang positif. Sebuah pendekatan yang baik adalah melakukan Stephen R. Covey’s 5th Habit:

"Pertama cobalah untuk mengerti, supaya anda dapat dimengerti."

Ingatlah bahwa, sangat sering, alasan seorang anak untuk melakukan hal-hal yang "tidak dapat diterima" mungkin sangat logis dan "dapat diterima" – atau bahkan perlu – jika dilihat dari kurangnya pengalaman dan perspektif mereka yang terbatas. Jadi sebelum bereaksi berlebihan, pastikan bahwa Anda berdua membicarakan tentang kejadian yang sama. 

Ingatkanlah diri Anda sendiri, bahwa sudut pandang anak Anda dan Anda mungkin sangat berbeda – untuk alasan-alasan yang sangat bagus. Dekatilah kejadian tersebut secara tenang, suportif, daripada bersikap menuduh.

Selalu mulai dengan permintaan, "Beritahu saya apa yang terjadi." Dengan begini, Anda mempunyai kesempatan baik untuk mengerti motivasi yang mengakibatkan kejadian tersebut – yang mungkin tidak akan ketahuan apabila situasi berubah menjadi sebuah konfrontasi.

Artikel bulan ini adalah kutipan yang dimodifikasi dari buku "Talking with The Sky", ditulis oleh David Chiem, Brian Caswell dan Kylie Bell. Buku ini ditujukan kepada orang tua dari anak-anak prasekolah, dan mencakup topik-topik luas tentang perkembangan sosial, emosional dan fisik dari anak-anak prasekolah. 

Rubrik ini bekerja sama dengan
MindChamps

MindChamps PreSchool Jakarta

@MCPIJakarta

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement