Jumat 03 Aug 2012 13:53 WIB

Mental Bangsa yang Belum 'Juara'

Logo Olimpiade London 2012
Foto: Charlie Riedel/AP
Logo Olimpiade London 2012

REPUBLIKA.CO.ID,Kisah saya menjadi volunteer dimulai dari iseng-iseng buka Facebook PPI-UK. "Dibutuhkan relawan Untuk mendampingi para atlit dan official selama pertandingan Olimpiade berlangsung." Demikian bunyi iklannya. Saya langsung mengirimkan data-data yang dibutuhkan, dengan ekspektasi pekerjaan ini sangat menarik. Hmm judulnya memperluas networking dan berkontribusi langsung membantu para atlet yang mengharumkan bangsa.  Sambil menanti pengumuman relawan yang terpilih, saya terus membayangkan, bagaimana sibuknya nanti dalam mendampingi para atlet, hmm...sounds interesting! 

Alhamdulillah, akhirnya saya terpilih menjadi volunteer bersama dengan 9 orang lainnya. Briefing dan Olympic site visit pun dimulai sebelum para atlet berdatangan ke London.

Tibalah saat para atlet dan official  datang di Heathrow International Airport, tepat pada 23 Juli 2012. Instruksi dari para koordinator relawan pun berdatangan. Namun, instruksi yang berdatangan dari berbagai pihak, mengesankan persiapan yang kurang matang menghadapi perhelatan besar dunia yang terjadi 4 tahun sekali ini. 

Seiring berjalannya waktu, ekspektasi saya malah semakin luntur. Awalnya terpikir, saya akan bekerja dengan dinamika yang tinggi dan terarah. Namun kenyataanya semrawut dan tidak efisien. Saya juga kecewa dengan sikap, mental atlet dan official yang tidak disiplin dan kurang menghargai waktu.

Salah satunya adalah penyewaan lapangan yang tidak pernah dipakai karena sering terlambat datang ke venue. Belum lagi pengaturan transportasi yang tak jelas bagi atlet dan relawan.

Pada akhirnya, kesan yang saya tangkap dari kontingen Indonesia, mereka belum siap untuk menjadi juara di bidangnya. Sebagai anak bangsa, jelas saya kecewa. Sepertinya masih banyak hal yang harus dibenahi, terutama masalah kedisiplinan. 

Penulis: Nevine Rafa (MA Interior Design, University of Westminster) PPI UK

sumber : PPI UK
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement