REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sekali lagi, tinta emas telah mencatat sejarah cemerlang prestasi anak bangsa di luar negeri. Constantinus Satrio, mahasiwa Indonesia di India yang baru saja menyabet juara satu dalam ajang lomba bergengsi TRYST (Annual Science, Technology and Management Festival of IIT Delhi) yang di helat di Indian Institue of Technology Delhi, New Delhi India pada (26/2 - 1/3) lalu.
Karya mahasiswa Indonesia tahun ketiga program studi Bachelor of Computer Application di Universitas Agra ini bertemakan tentang “Manual Automatic Transmission Controller”; Yakni sistem pengendalian transmisi sepeda motor yang bisa di kendalikan dengan dual mode yaitu mode manual yang sewaktu-waktu bisa diubah ke mode otomatis atau sebaliknya.
Menurut Satrio dalam presentasinya, temuan ini sangat bermanfaat, ketika ada orang yang lebih cenderung suka menggunakan mode manual sedang mengalami gangguan otot. Termasuk juga jika anggota keluarga lain yang sudah tua yang sewaktu-waktu ingin menggunakan motor dalam mode otomatis. Tentu motor menjadi lebih fleksibel, efisien, karena ada saat-saat tertentu ketika motor lebih nyaman dalam mode manual dan ada kalanya dalam mode otomatis.
Inovasi mahasiswa yang hobi memasak, balap motor, angkat besi, dan mengutak atik alat-alat elektro ini juga dinilai dari segi efisiensi, ekonomis, dan tentu memenuhi kerealistisan untuk di aplikasikan atau merupakan teknologi tepat guna. Selain mendapat serifikat penghargaan, Satrio juga mengantongi hadiah tunai sejumlah INR 75 ribu (sekitar 14 juta rupiah) yang ingin digunakannya untuk terus mengembangkan karyanya. Satrio berkeinginan untuk terus melanjutkan kuliahnya kejenjang lebih tinggi untuk menjadi seorang profesor.