REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukses menghadirkan Last Resord tahun lalu, Warriors Jakarta kembali menghadirkan grup skinhead asal Inggris, The Oppressed. Salah satu band legendaris Skinhead ini akan menggelar konsenrya 23 Maret mendatang di Hall Basket Universitas Jaya Baya.
"Karena dia (The Oppressed) merupakan salah satu legendaris," ujar Utay, Ketua Umum Warriros Jakarta ketika ditanya alasan memboyong The Oppressed saat dihubungi Republika via telephone, Jumat (16/3).
Untuk mendatangkan The Oppressed diakui Utay cukup sulit. Pasalnya, band beranggotakan Roddy Moreno (Vocal-Guitar), Dom Moreno (Bass), Steve Floyd (Guitar) dan Tony Kizmus (Drum) ini masih enggan untuk tampil di Asia.
"Lumayan susah sih, karena mereka itu established-nya udah lama, jadi istilahnya udah tua, dan mereka memang belum kepikiran untuk main diluar UK. Tapi setelah pendekatan dari kita akhirnya mereka mau," jelas Utay.
"Mereka juga penasaran mau liat crowd skinhead di Indonesia," tambahnya.
Meski termasuk salah satu band legendaris Skinhead, untuk konsernya di Jakarta, Utay mengaku The Oppressed tidak banyak permintaan.
"Kita juga jelasin ke mereka kalau kita bukan promotor besar, jadi mereka juga nyesuain dengan kita. Tapi riders tetep ada," terangnya.
Untuk acara yang ditargetkan menarik 2000 orang ini promotor menjual tiket seharga 130 ribu."Tapi sekarang kita masih dalam tahap pre sale tiga dengan harga 100 ribu yang dijual di warriors, visitor end (offholl) serta Here to Stay," tandas Utay.
Dalam konser bertajuk Split Album The Oppressed South East Asia Tour 2012 ini juga akan menampilkan The End dan Tenholes.
The Oppressed adalah band Oi! anti fasis yang terbentuk tahun 1981 di Cardiff, Inggris. Sebagian besar anggota band ini adalah Skinhead. Sepanjang karir mereka, para anggota secara terbuka menyatakan anti terhadap rasis dan fasisme. Hal itu mereka tuang dalam lirik, wawancara dan penampilan mereka di atas panggung. Mereka juga mempromosikan SHARP (Skinheads Againts Racial Prejudice) kepada skinhead Inggris setelah kembalinya mereka dari Amerika dan bertemu anggota SHRAP di sana.
Rubrik ini bekerja sama dengan komunitas skuter Warriors