Pertanyaan:
Pak, saya memiliki bisnis roti sudah sejak tahun 1995, tetapi usaha ini kurang berkembang. Adakah strategi untuk dapat berkembang? Dan, bagaimana cara membuat CV? Terima kasih.
Dimas Prayitno
Jawaban:
Untuk Mas Dimas yang baik, wah bisnis makanan selalu menarik untuk diperbincangkan, ya. Berkenaan dengan pembentukan badan usaha, terkait dengan cara membuat CV. Perlu diketahui bahwa CV atau Comanditaire Venootschap adalah bentuk dari alternatif badan usaha dengan modal yang terbatas. Di mana kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.
Pendirian dilakukan dengan Akta Notaris dengan minimal 2 orang pendiri yang akan bertindak sebagai Pesero Pengurus (aktif terlibat dalam kegiatan operasional usaha) dan Pesero Diam (bertindak sebagai penyetor modal). Untuk persyaratan pembentukan, dapat ditangani oleh Kantor Notaris terkait kelengkapan berkas administrasi dalam permohonan pembentukan CV.
Nah, dalam hal strategi pengembangan bisnis roti, tentu dengan durasi bisnis yang telah begitu panjang, maka bisa dilakukan evaluasi yang lebih rinci mulai dari sektor hulu ke hilir. Seperti mulai dari pembelian bahan baku, lalu menuju produksi hingga penjualan produk.
Apalagi dengan database yang telah ada, tentu bisa dilakukan komunikasi intensif dengan pelanggan tentang apa yang menurut mereka menjadi kekuatan produk Anda, serta apa yang mereka harapkan dari produk baru. Tentu inovasi menjadi bagian dari pengembangan usaha.
Misalnya untuk hal yang berkaitan dengan produk roti, maka bisa menggunakan resep atau varian rasa yang baru, melakukan pengubahan bentuk kemasan, hingga merubah bentuk roti. Hal tersebut bisa dibuat dengan menjalankan sampling dan test market trial.
Sedangkan untuk pemasaran, bisa dilakukan di in-house outlet, atau menggunakan mekanisme konsinyasi di beberapa titik penjualan. Di sisi lain misalnya, bekerjasama dengan beberapa EO untuk kebutuhan kue kering (roti) bagi acara kegiatan yang mereka lakukan. Atau bahkan bisa bekerjasama dengan restoran/ hotel untuk suplai kebutuhan roti yang mereka perlukan.
Contoh yang paling tepat adalah perkembangan persaingan kue donat misalnya. Dulu kue ini identik dengan bulat dan bolong di tengah, sekarang banyak varian donat yang sudah tidak lagi bolong. Kemudian saat ini, dibentuk menjadi mini donat serta dibuat bahan adonan sehingga donat tidak lekas keras, ditambah dengan menggunakan kemasan yang menarik dalam penjualan.
Semoga semakin menginspirasi usaha Mas Dimas, Salam Entreprenur. (EK)
Ery Kasman, SE, MSi
Direktur Entrepreneur Institute Cinere
Rubrik konsultasi ini bekerja sama dengan Entrepreneur Institute.
www.entre-institute.com
Kirimkan pertanyaan ke: [email protected]