Rabu 10 Sep 2014 13:00 WIB

Garuda Senior Meragukan

Red:

SLEMAN -- Timnas senior Indonesia bermain imbang tanpa gol dalam laga uji coba melawan Yaman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Selasa (9/9) sore. Walau bermain dengan skor kacamata, skuat Garuda lebih banyak berada dalam tekanan.

Pelatih Alfred Riedl memasang cukup banyak pemain lama yang menjadi andalannya saat di Piala AFF 2010, seperti Firman Utina, Cristian Gonzales, Irfan Bachdim, dan Hamka Hamzah. Jalannya pertandingan relatif seimbang pada 15 menit pertama. Namun, Yaman yang bermain lebih padu sukses menebar ancaman pada menit ke-17. Gawang Kurnia Meiga nyaris dibobol oleh tendangan placing Al-Asi dari sisi kanan. Beruntung, bola masih membentur mistar gawang.

Timnas masih kesulitan mengembangkan permainan untuk menembus barisan pertahanan Yaman. Firman Utina dan kawan-kawan lebih banyak memperagakan permainan umpan lambung langsung dari lini tengah ke depan. Alhasil, serangan timnas pun sering terbuang sia-sia.

Yaman yang terus mencoba menekan, kembali mendapat peluang pada menit ke-26. Berawal dari umpan silang, Al-Omaisi mendapatkan ruang tembak dari dalam kotak penalti. Beruntung, tendangannya masih mengarah tepat ke pelukan Kurnia Meiga sehingga gagal berbuah gol. Timnas sebenarnya tidak tinggal diam. Namun, serangan pasukan Alfred Riedl selalu buntu sehingga tidak bisa menciptakan satu pun tembakan mengarah ke gawang pada babak pertama ini.

Pada babak kedua, Riedl melakukan cukup banyak pergantian. Di lini serang, Cristian Gonzales ditarik untuk digantikan dengan Samsul Arif. Sedangkan di lini tengah, Riedl memasukkan M Nur Iskandar dan Ahmad Bustomi menggantikan Firman Utina dan Hariono. Pergantian ini cukup mendongkrak intensitas serangan timnas. Namun lagi-lagi, gara-gara buruknya koordinasi, timnas kesulitan menciptakan peluang berarti.

Sementara, Yaman berkali-kali menebar ancaman. Beruntung, penyelesaian akhir Yaman masih buruk. Ini merupakan kedua kalinya timnas gagal mencetak gol pada tujuh laga uji coba di bawah asuhan Riedl.

Pelatih asal Austria ini mengatakan tim Garuda kesulitan membangun serangan karena kalah start. "Pemain sudah bekerja maksimal, tapi kita memang kalah fisik. Kita akan lihat lagi bagaimana performa tim ini pada laga selanjutnya melawan Malaysia," ujar Riedl. rep:satria kartika yudha ed: israr itah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement