MARANELLO - Luca Di Montezemolo akhirnya mundur sebagai presiden tim Formula 1, Ferrari. Kepergiannya disebabkan oleh hasil buruk Ferrari dan perbedaan pendapat dengan Sergio Marchionne, CEO perusahaan induk Fiat.
"Ini adalah akhir dari sebuah era setelah hampir 23 tahun yang luar biasa dan tak terlupakan," kata Di Montezemolo. Dilansir dari BBC, Marchionne akan menggantikan Di Montezemolo terhitung sejak 13 Oktober mendatang.
Sejak 2008, Ferrari belum pernah menyentuh gelar juara sebagai pembalap atau konstruktor dan hanya menghuni papan tengah. Yang paling memalukan, Ferrari mendapatkan hasil terburuk mereka tahun ini di Grand Prix Italia pada Ahad (7/9) lalu, ketika Fernando Alonso mundur dari lomba karena kegagalan sistem hybrid. Sementara, rekan setimnya, Kimi Raikkonen, finis diurutan kesembilan.
Hal ini sangat kontras melihat sejarah Ferrari yang mendominasi F1 akhir 1990-an hingga awal 2000-an ketika juara dunia tujuh kali, Michael Schumacher,, memimpin tim untuk menjuarai konstruktor enam kali berturut-turut.
Di Montezemolo yang telah menjadi ketua Ferrari sejak tahun 1991 mengaku mendapat kehormatan telah memimpin perusahaan ini. "Ferrari adalah perusahaan yang paling indah di dunia," kata dia.
Pria yang lahir di Bologna, Italia, 67 tahun yang lalu telah mencurahkan seluruh antusiasme dan komitmennya untuk membuat kemajuan di Ferrari. Di Montezemolo menganggap Ferrari beserta keluarganya akan selalu menjadi hal yang paling penting dalam hidupnya.
Di bawah kepemimpinan Di Montezemolo, pendapatan Ferrari meningkat 10 kali lipat dan tiga kali lipat khusus untuk volume penjualan. Ferrari tumbuh menjadi salah satu merek dunia yang paling kuat. Mantan pembalap F1 dan juga pengusaha, Bernie Ecclestone, mengaku akan merindukan kinerja Di Montezemolo. "Saya pertama kali bertemu Luca pada 1973. Jadi ya, aku akan merindukannya."
"Ia adalah Ferrari. Jika Anda melihat dia, Anda melihat Ferrari. Anda tidak melihat Ferrari berarti Anda tidak melihat Luca," ujarnya. rep:wahyu syahputra ed: fernan rahadi