JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo memastikan tiga kota, yakni Jakarta, Palembang, dan Bandung, sebagai kota penyelenggara Asian Games 2018. Keputusan itu ditetapkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Incheon, Korea Selatan, tepat sebelum pembukaan Asian Games ke-17, Sabtu (21/9).
Dalam penandatanganan MoU tersebut, Indonesia diwakili Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Alhamdulillah sudah ada kepastian Indonesia menjadi host country karena ada tiga kota yang jadi penyelenggara, yaitu Jakarta, Palembang, dan Bandung," kata Roy dalam jumpa pers yang digelar di Bandara Soekarno-Hatta, Ahad (22/9).
Menurut Roy, ini adalah kali pertama ada dua pimpinan daerah yang menandatangani nota kesepahaman tanda keputusan resmi lokasi penyelenggaraan Asian Games. Ia mengatakan, sebagai host country, ada persyaratan bahwa ibu kota negara Indonesia, DKI Jakarta, harus dilibatkan dalam penyelenggaran Asian Games.
Pakar telematika itu juga menuturkan, pemerintah pusat telah menyepakati sejumlah hal, seperti kesiapan venue untuk upacara pembukaan dan penutupan serta tambahan arena olahraga baru.
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan jadi tempat pembukaan, sedangkan penutupan akan digelar di Stadion Jakabaring, Palembang. Penentuan tiga kota penyelenggara merupakan pertimbangan karena Komite Olimpiade Asia (OCA) tidak memperkenankan Indonesia untuk membangun venue baru, kecuali bisa selesai paling lambat pada 2016.
Alasannya, yakni karena proses penilaian oleh perwakilan OCA atas venue/ atau area yang akan digunakan dimulai pada 2016 sehingga disarankan tidak membangun venue baru.
"Ini untuk menghindari kejadian di Incheon di mana wali kota sebelumnya sangat mendukung acara Asian Games, tetapi wali kota yang saat ini menjabat tidak begitu mendukung acara ini sehingga banyak venue yang terbengkalai. Oleh karena itu, OCA sudah wanti-wanti agar Indonesia tidak membangun venue baru," ujarnya. "Oleh karena itu pula, SUGBK akan direnovasi dan dipastikan sudah selesai pada 2016," ujarnya menambahkan.
Pada Asian Games ke-17 kali ini, OCA menilai Kota Incheon kurang siap sebagai penyelenggara. Hal itu tecermin dari banyaknya venue yang terbengkalai akibat tidak rampung dalam pembangunannya. Dampaknya, banyak pertandingan digelar di lapangan terbuka dan tidak pada tempat yang semestinya. "Ada beberapa pertandingan yang digelar di lapangan terbuka dengan tenda-tenda darurat," kata Roy.
Meski digelar di tiga kota, Roy mengaku ketiga daerah itu akan saling bahu-membahu demi suksesnya penyelenggaraan multievent tersebut. Namun, ia mengingatkan agar Indonesia tetap fokus mempersiapkan prestasi dalam ajang tersebut.
DKI Jakarta dipastikan akan membangun satu velodrome untuk arena balap sepeda. Arena itu juga dipastikan akan rampung sebelum 2016. Sementara, Palembang yang berpengalaman menjadi tuan rumah SEA Games 2011 dan Islamic Solidarity Games 2013 akan berbenah diri.
"Kalau di Bandung, Stadion Gedebage atau Bandung Lautan Api akan dibangun intersection dengan ujung Tol Padalarang-Cileunyi. Itu juga sudah ditinjau, jadi mudah-mudahan lancar," ujarnya.
rep:antara/c61 ed: fernan rahadi