Diaspora warga Indonesia di Qatar yang tergabung dalam Persatuan Masyarakat Indonesia Qatar (Permiqa) menyerahkan dana wakaf kebun karet yang dikelola Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
Serah terima wakaf secara simbolik dilakukan melalui penyerahan bibit karet dari Ketua Permiqa Heri Kartono kepada Muhammad Iqbal, Direktur Holding Company Dewan Dakwah, di areal kebun karet Kalimantan Timur, Ahad (25/5).
Ketua Umum DDII KH Syuhada Bahri mengajak kepada anggota Permiqa untuk mendukung kemandirian dakwah melalui program Wakaf Produktif Kebun Karet. “Hasil kebun karet ini akan digunakan untuk membiayai program dakwah pedalaman Dewan Da’wah yang sudah berjalan puluhan tahun,” kata Ustaz Syuhada.
Ustaz Syuhada menerangkan, wakaf karet itu merupakan amalan yang sangat strategis. Wakaf tergolong amal yang luar biasa. Rasulullah SAW menyatakan, “Bila anak Adam meninggal maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR Muslim).
Pilihan pohon sebagai bentuk investasi wakaf juga bernilai tinggi secara spiritual. Rasulullah SAW berwasiat, “Tak ada seorang Muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya.” (HR Bukhari).
Terlebih, pilihan pohon karet bernilai strategis. Menurut beberapa hasil penelitian, tanaman karet sudah mulai menghasilkan produksi getah pada tiga sampai lima tahun usia tanaman. Dan, masa produktif dengan produksi getah yang baik diperkirakan 30 sampai 50 tahun.
Dalam safari dakwah selama sepekan di Kalimantan, Ustaz Syuhada B juga memberikan tausiyah kepada kelompok-kelompok pengajian binaan IMSQA, yaitu AlKhor Community, Dukhan Community, Wakra Community, IndoQapco Indoqatalum, IndoQVC, Majelis Taklim Qafco-QChem, Qcon, Madani, KAIFA, dan Pengajian Salwa. ed: hafidz muftisany