Menjadi guru adalah panggilan hati. Itulah yang membuat Eka Putri Handayani meninggalkan pekerjaannya di sebuah bank swasta terbesar di Tanah Air dan beralih menekuni dunia pendidikan. Wanita kelahiran Padang Panjang, Sumatra Barat, 21 Mei 1975, itu mendirikan sekolah KB-TK Alifa di bilangan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
"Sejak kecil saya bercita-cita jadi guru, sebab saya sangat mengidolakan guru. Kelihatannya kalau perempuan jadi guru sangat baik," kata Eka Putri Handayani kepada Republika, di kantor KB-TK Alifa Jakarta, pekan lalu.
Ia menyebutkan, sejak duduk di bangku SD 01 Batipuh, Tanah Datar, Sumatra Barat, ia sudah mengidolakan guru. "Menurut saya ketika itu, jadi guru itu enak sekali. Mengajar murid-murid, membagi ilmu," tuturnya.
Foto:Dokpri
Eka Putri Handayani SPd
Lulus SD, ia melanjutkan ke SMPN Batipuh. Ketika itu, keinginan menjadi guru tetap menggebu-gebu.
Tamat SMP, ia meneruskan ke SMEA Negeri Padang Panjang, Jurusan Akuntansi. "Lulus SMEA tahun 1994, saya sempat bekerja di sebuah bank swasta terbesar di Indonesia, di Kota Jakarta. Namun, keinginan untuk menjadi guru tetap sangat kuat," ujarnya.
Sempat bekerja dua tahun di bank, Eka memilih keluar dan mengambil kuliah jurusan akuntansi. Namun, lagi-lagi panggilan hatinya adalah menjadi guru. Karena itu, ia tidak menyelesaikan kuliahnya di jurusan akuntansi, dan lebih memilih kuliah guru TK di LPG3TK Tadika Puri (D-1) , kemudian menuntaskan S-1-nya di Universitas Panca Sakti Bekasi. Kini, Eka sedang mengambil program S-2 PAUD di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Semua itu dilakukan semata-mata karena keinginannya untuk menjadi guru. "Keinginan menjadi guru tidak pernah hilang dari dalam diri saya," kata ibu tiga anak tersebut.
Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, Eka terjun langsung ke dunia pendidikan dengan mendirikan KB-TK Alifa tahun 2003. Awalnya, ia bersama teman, namun enam bulan kemudian ia harus berjalan sendiri. "Karena dunia pendidikan lebih banyak sosialnya. Lima tahun pertama, saya dan suami harus menyubsidi gaji guru-guru TK Alifa," paparnya.
Eka mengemukakan, siapa pun yang terjun ke dunia pendidikan harus memiliki jiwa pendidik dan cita-cita yang kuat. "Jiwa pendidik dan cita-cita yang kuat itu yang membuat kami terus bertahan. Sebab, kami yakin Allah pasti menolong," tuturnya.
Ditanya alasannya mendirikan TK Islam, Eka mengaku sejak ia kecil ayahnya sering menekankan, "Kalau kamu sekolah, harus di sekolah Islam. Sebab, bagaimanapun kehidupan kita tidak lepas dari Alquran. Bagaimana kamu bisa membaca Alquran dengan baik, kalau kamu tidak bersekolah di sekolah Islam?"
Eka mengakui banyak sekali kenikmatan menjadi guru KB-TK. Pertama, bertemu anak-anak murid setiap hari. Kedua, dengan terus menekuni dunia pendidikan anak usia dini (PAUD), banyak hal yang bisa dibagi tentang PAUD di rumah maupun sekolah. "Dan yang sangat menyenangkan adalah bisa berbagi pengalaman mendidik tiga anak saya kepada para guru dan orang tua murid," paparnya.
Sebagai praktisi pendidikan anak usia dini (PAUD), Eka selalu menekankan perlunya persamaan persepsi antara orang tua dan guru mengenai pendidikan anak usia dini.
Ia menegaskan, pendidikan usia dini mengutamakan pembelajaran agama, pembinaan akhlak dan pembentukan karakter anak melalui pembiasaan-pembiasaan positif dan keteladanan, baik di rumah maupun di sekolah.
"Membaca, menulis, dan berhitung bukanlah prioritas utama dalam pendidikan anak usia dini. Kalaupun ada pelajaran membaca, menulis, dan berhitung, harus dikemas melalui permainan yang menyenangkan, tanpa mengambil hak bermain anak," tegasnya.
Eka mengingatkan, pembelajaran anak usia dini harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak dan menghindari pemaksaan belajar. "Kegiatan pembelajaan anak usia dini sebaiknya dilakukan melalui kegiatan bermain dalam suasana yang menyenangkan. Dengan cara demikian, anak akan mendapatkan banyak pengalaman secara langsung, memecahkan masalah, bersosialisasi dan rasa bahagia yang akan berpengaruh terhadap kecerdasan mereka," tutur pendidik yang aktif mengikuti pelatihan dan menjadi narasumber training guru TK/PAUD tersebut.
Eka tak segan mengkritik sebagian sekolah PAUD dan TK yang menjadikan pelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, sebagai salah satu pelajaran utama para siswanya. Menurutnya, bahasa asing perlu, tapi pada usia dini, yang lebih penting adalah menyempurnakan bahasa ibu. "Sebelum memperkenalkan bahasa asing, sebaiknya mengutamakan penyempurnaan bahasa ibu terlebih dahulu," ujar anggota konsorsium sarana prasarana PAUD Kemendikbud itu.
Sebab, bahasa bukan merupakan tujuan pendidikan. "Tujuan pendidikan adalah pembentukan karakter, sedangkan bahasa hanyalah alat. Untuk pelajaran bahasa Inggris, saya sarankan mulai tingkat SD," tegasnya.
Eka yang juga aktif menulis buku tentang PAUD/TK mengemukakan, para pendidik atau guru anak usia dini perlu mendapatkan pelatihan-pelatihan mengenai pendidikan anak usia dini agar dapat mengembangkan wawasan dan membangun pola pikir tentang pembelajaran anak usia dini. "Selain itu, diperlukan sinergi antara para pendidik/guru TK/PAUD dengan para guru SD mengenai kelanjutan pembelajaran sesuai tahapannya," ujarnya.
Kini setelah lebih 10 tahun mengembangkan KB-TK Alifa, Eka ingin berekspansi mendirikan cabang KB-TK Alifa ataupun sekolah lain jenjang KB-TK (PAUD) di daerah-daerah lain, khususnya di DKI Jakarta. "Saya sangat ingin mewarnai pendidikan anak usia dini yang tepat dan tidak salah kaprah, di berbagai tempat. Mudah-mudahan hal tersebut dapat menjadi salah satu sumbangsih saya dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini," paparnya. rep:irwan kelana ed: hafidz muftisany
***
Biodata
Nama lengkap : Eka Putri Handayani, S.Pd
Tempat/Tanggal Lahir : Padang Panjang, 21 Mei 1975
Pekerjaan : Guru TK dan Penulis Buku
Pendidikan : Sedang menempuh S-2 PAUD
Status Pernikahan : Menikah
Pengalaman:
-Guru KB-TK Islam Alifa dari Tahun 2003
-Kepala Sekolah KB-TK Islam Alifa Tahun 2009-2012
-Ketua Yayasan Alifa Permata Bunda Tahun 2012 s.d. sekarang
-Pembina TK Islam Al-Iman Tahun 2013 s.d. sekarang
-Bendahara Yayasan Al-Iman Tahun 2013 s.d sekarang
-Ketua Panitia Kids Festival dan Edu Fair di Istora Senayan Jakarta Tahun 2012
-Anggota konsorsium sarana prasarana PAUD Kemdikbud Tahun 2014
Narasumber dan training:
-Seminar Guru PAUD dan TK se-DKI Jakarta 2012
-Pelatihan Guru PAUD dan TK se-Jakarta Selatan 2012
-Pelatihan Guru TK dan PAUD se-Jakarta Timur 2014
-Pelatihan Guru TK dan PAUD se-DKI Jakarta pada Islamic Book Fair Tahun 2014 di Istora Senayan Jakarta
Karya Buku:
-Belajar melalui Bermain (2011)
-Menjadi Guru untuk anak sendiri (2011)
-Mengenal Huruf (2011)
-Mengenal Angka (2011)
-Kado Terindah untuk Anakku (2012)
-Buku Pintar TK dan PAUD (2014)
-Alifa yang Baik Hati (2014)