Jumat 25 Jul 2014 14:00 WIB

Yang Memenangkan Ramadhan

Red:

Limpahan rahmat Allah SWT bertebaran saat bulan Ramadhan. Saat Ramadhan hendak meninggalkan kita, sebuah pertanyaan besar laik kita sematkan, apakah diri mendapat ampunan dari dosa yang lalu atau hanya menyisakan lapar dan dahaga?

Ketua Ikadi KH Ahmad Satori Ismail mengatakan, Ramadhan menjanjikan banyak pahala bagi orang beriman yang berpuasa. Orang beriman yang berpuasa juga akan mendapatkan ampunan dari Allah dan dijauhkan dari api neraka.

Dalam Alquran Surah al-Baqarah ayat 183 disebutkan, orang yang sukses dalam puasa Ramadhan adalah yang ketakwaannya makin kokoh.

"Mereka yang mampu mencapai derajat ketakwaan ketika Ramadhan berakhir berarti telah sukses memenangkan Ramadhan," ujar dia. Sedangkan, kriteria orang yang sukses meraih kemenangan Ramadhan adalah selalu ada iman dalam hatinya pada Allah SWT. Jika orang lain berbuat kesalahan, ia menjadi pribadi yang mudah memaafkan. Orang yang sukses pada Ramadhan juga akan terus mengagungkan Allah lewat syiar Islam lewat ukhuwah.

"Mereka yang sukses juga dapat dilihat dari ibadah yang semakin baik tidak hanya ketika Ramadhan, tetapi juga setelah Ramadhan," ujar Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini.

Pria kelahiran Cirebon ini menuturkan, jika biasanya tidak berjamaah shalat wajib, ketika Ramadhan dan usai Ramadhan menjadi lebih rajin berjamaah lengkap dengan ibadah sunah lainnya.

Selain masalah ibadah, tutur Kiai Satori, orang yang sukses ketika Ramadhan terlihat ketika mereka tidak lagi melakukan dosa besar dan dosa kecil. Mereka menahan diri dari dosa yang diakibatkan oleh seluruh anggota tubuh.

Orang sukses berpuasa juga sudah mulai menjauhi hal-hal yang diharamkan, syubhat, bahkan sebagian yang mubah. "Artinya, seseorang yang mencapai derajat ketakwaan menjauhkan diri dari sebagian yang dibolehkan karena dikhawatirkan terjerumus dalam sesuatu yang haram," ujarnya.

Hanya orang yang sukses menjalankan ibadah Ramadhan tersebut yang dapat suci kembali seperti bayi yang baru lahir. Ini tentu tergantung dari usahanya dalam mendapatkan fitrah tersebut.

Kiai Satori melanjutkan, malam Lailatul Qadar hanya datang bagi hamba-Nya yang terpilih ketika malam ganjil pada sepuluh hari terakhir.

Ciri-ciri datangnya malam Lailatul Qadar biasanya malam yang hangat. "Ketika malam Lailatul Qadar datang, tidak dingin dan tidak panas, tidak juga hujan, hanya sunyi dan senyap," ujar dia.

Pengasuh IHAQI, Ustaz Erick Yusuf, mengatakan, orang yang mendapatkan kesuksesan Ramadhan dan kembali ke fitrah adalah orang yang berubah menjadi lebih baik. "Mereka yang kembali fitrah adalah yang telah meninggalkan kebiasaan buruk," ujar dia.

Mereka adalah orang yang berhijrah dan berkomitmen untuk tetap berjalan di jalan kebaikan. Bahkan, perubahannya bisa sampai 180 derajat.

Kang Erick, begitu sapaan akrabnya, memberikan contoh bagi akhwat yang tadinya belum berhijab kemudian hijrah menjadi berhijab. "Tadinya jarang beribadah, sekarang terlihat rajin berjamaah di masjid," ujar dia menjelaskan.

Orang berpuasa yang kembali ke fitrah biasanya lebih mencintai kebaikan. Perubahan terlihat dari hati dan juga penampilannya.

Kecintaannya terhadap dunia telah mulai berkurang. Orang yang tadinya tidak senang meneladani Rasulullah SAW, kini telah mulai menjalankan sunahnya.

"Orang yang tadinya sering dugem dan hura-hura, kini lebih banyak mengikuti kegiatan pengajian. Mereka juga lebih senang lagu-lagu nasyid dan mendengarkan murotal Alquran," paparnya.

Banyak cara untuk orang yang berpuasa kembali fitrah, suci seperti bayi yang baru terlahir. Fitrah tak tidak hanya dicapai dengan menahan haus dan lapar saat puasa.

Puasanya orang yang ingin kembali ke fitrah harus mampu mengendalikan hawa nafsu. Mereka harus menjaga pancainderanya dari hal yang sia-sia.

"Selama satu bulan kita harus sungguh-sungguh beroubat untuk mendapatkan ampunan," ujar dia. Jangan sampai bertobat hanya ketika Ramadhan, tetapi setelah Ramadhan berakhir niat melakukan kesalahan lagi.

Jika melakukan tobat secara sungguh-sungguh, Allah SWT akan meridhai. "Malam Lailatul Qadar pun insya Allah bisa didapatkan," tutur Kang Erick.

Seluruh makhluk menyambut gembira datangnya malam yang pahalanya sama dengan ibadah 1000 bulan. Mereka yang mendapatkan malam Lailatul Qadar tentu sikap dan perilaku buruknya telah ditinggalkan.

Mereka senantiasa memiliki cermin sebagai pengingat jika ingin melakukan dosa sehingga hal yang tidak perlu pun akan mudah untuk tidak dilakukan.

Ketua Program Doktor UIKA Bogor Ustaz Adian Husaini mengatakan, orang yang sukses dalam mendapatkan Ramadhan adalah orang yang telah bersih dan suci kembali. Mereka telah berubah cara pandangnya yang tidak hanya mementingkan dunia.

Menurut Adian, orang yang sukses menjalankan ibadah puasanya tak hanya terlihat dari aspek fisik, tetapi juga aspek ukhrawinya dengan berubah menjadi lebih baik.

Orang yang terlahir kembali bukan berarti kembali ke titik nol, melainkan menjadi pribadi yang lebih baik, tenang, bertanggung jawab, dan dekat dengan Allah SWT.

Ini disebabkan dia telah berlatih mengendalikan diri selama sebulan penuh. Orang yang kembali fitrah selalu menjaga keimanannya dan menjalankan ibadah lebih baik.

"Ibadah tidak hanya spiritualitas saja, tetapi juga dengan bekerja dan tholabul ilmi juga bagian dari beribadah," ujar dia. rep:ratna ajeng tejomukti  ed: hafidz muftisany

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement