Rabu 10 Feb 2016 17:00 WIB

Ooredoo Cari Utang 1,5 Miliar Dolar AS

Red:

DUBAI -- Perusahaan telekomunikasi Qatar, Ooredoo, dikabarkan tengah melakukan pembicaraan dengan pihak perbankan untuk memperoleh pinjaman 1,5 miliar dolar AS.  Utang tersebut diupayakan melalui surat utang atau pinjaman langsung.

"Kami sedang mengulas berbagai opsi untuk memenuhi kebutuhan finansial kami bersama mitra perbankan.  Transaksi apa pun yang membawa dampak material akan kami komunikasikan kemudian,'' ujar Kepala Hubungan Investor Ooredoo, Andreas Goldau, seperti dilansir Reuters, Senin (9/2).

Pinjaman oleh perusahaan yang memiliki unit-unit usaha di Asia dan Afrika ini ditujukan untuk pembiayaan kembali fasilitas kredit revolving (RCF), senilai satu miliar dolar AS yang akan jatuh tempo pada Maret 2017.

Ooredoo dikabarkan akan menjaring likuiditas melalui RCF konvensional ataupun syariah dalam dolar AS atau mata uang campuran.  Pada tahun ini, perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga di Kawasan Teluk ini juga berencana menerbitkan surat utang dalam bentuk konvensional dan syariah, mengacu pada nilai umum penerbitan surat utang.

Mengacu penerbitan yang ada, umumnya nominal surat utang yang diterbitkan minimal 500 juta dolar AS.  Ooredoo memberi waktu bank-bank untuk meresponsnya sebelum 14 Februari 2016.

Seperti kebanyakan perusahaan Kawasan Teluk lainnya, Ooredoo lebih memilih menjaring likuiditas dari luar ketimbang memanfaatkan pinjaman bank domestik.  Ini tak lepas dari tekanan harga minyak yang terus berada di level harga rendah sejak lebih dari satu setengah tahun lalu.  Fuji Pratiwi ed: Muhammad iqbal

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement