Bagi Mona Ratuliu, ibu bukan sekadar orang tua bagi anak. Namun, ibu juga merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya.
Untuk itu, menjadi seorang ibu, bagi penulis buku Parenthink ini, tak bisa sembarangan. Menurut Mona, ibu harus bisa kreatif, pintar, dan terus berinovasi dalam membesarkan anak.
"Ibu itu sekolah pertamanya anak, makanya harus bisa kreatif, berinovasi, biar bisa terus mendampingi anak hingga dewasa," ujarnya saat ditemui usai berbicara di Mother's day Bonding with Lotte Choco Pie, di the Hermitage Hotel, Rabu (21/12).
Mona sangat berterima kasih kepada kemudahan akses informasi saat ini. Menurut dia, dengan itu dia bisa terus mencari tahu banyak hal tentang pengasuhan anak, hingga berdiskusi dengan orang tua lain dari berbagai tempat.
Mona tak bisa membayangkan bagaimana ibunya dahulu membesarkannya tanpa akses informasi internet seperti sekarang. Namun, bagi Mona, ibunya sangat berperan besar dalam hidup dan karirnya hingga saat ini.
"Mami aku itu ibu rumah tangga 24 jam yang memberi support ke aku dari segala arah," kata ibu tiga anak tersebut. Bahkan, di awal-awal karirnya, Mona mengatakan, ibunya selalu menemani ke mana pun. Baik itu shooting atau kegiatan lain.
Saat ayahnya protes dengan kesibukannya di dunia hiburan, kata dia, ibunyalah yang terus memberi dukungan. Begitu dekatnya Mona dengan Sang Ibu, ia mengaku, baru bisa sedikit "lepas" dari ibunya saat memasuki bangku sekolah menengah atas (SMA).
"SMA baru tuh agak lepas dari mami, biasanya apa-apa ya sama mami," ujar ibu dari Davina Shava Felisa, Barata Rahadian Nezar, dan Syanala Kania Salsabila itu.
Kini, Mona pun berusaha menjadi ibu yang selaku hadir untuk ketiga buah hatinya. Setiap hari mereka berupaya meluangkan waktu untuk saling bercerita dan mendekatkan diri. rep: Gita Amanda, ed: Ichsan Emrald Alamsyah
