Selasa 10 Jun 2014 14:00 WIB

Prabowo Tegas, Jokowi Tangkas

Red:

JAKARTA -- Kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menawarkan ide-ide baru dalam pemerintahan mendatang. Ide-ide tersebut disampaikan kedua pasangan dalam acara debat capres-cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Balai Sarbini Jakarta, Senin (9/6) malam.

Capres nomor urut satu Prabowo Subianto menyatakan, dia akan mencegah dan menekan kebocoran anggaran keuangan negara dana daerah (APBN dan APBD) apabila terpilih menjadi presiden. Menurut Prabowo, selama ini anggaran negara banyak yang bocor akibat korupsi para pejabat dan aparatur negara. Salah satu penyebab korupsi yang dinilai Prabowo paling memengaruhi perilaku pejabat dan aparatur negara adalah kurangnya kualitas hidup mereka. Karena itu, Prabowo akan meningkatkan kualitas hidup menteri, bupati/wali kota, hakim, jaksa, dan polisi agar para pejabat dan aparatur tidak mencari-cari penghasilan tak resmi yang menggerogoti APBN/APBD.

“Kalau kita ingin memperbaiki, beri jaminan kualitas hidup pejabat negara, hakim, polisi, jaksa, semua penegak hukum, dan pegawai negeri. Mereka harus dijamin kualitas hidupnya,” kata Prabowo.

Prabowo menambahkan, korupsi kerap kali terjadi lantaran para pejabat dan aparatur takut menghadapi masa pensiun dan hari tua dengan keadaan finansial yang kurang dari cukup. Apalagi, pelaksanaan sistem demokrasi melalui pemilihan kepala daerah dan sebagainya membutuhkan biaya yang tinggi. Proses demokrasi yang mahal tersebut tidak sebanding dengan gaji yang diterima para pejabat dan aparatur.

Prabowo mencontohkan, di Inggris, seorang hakim agung diberi gaji yang lebih tinggi dibandingkan perdana menterinya. Dengan postur jaminan hidup seperti itu, Inggris termasuk salah satu negara yang dinilai sukses menghasilkan pemerintahan yang bersih, berkinerja tinggi, dan mampu melindungi hak-hak asasi rakyatnya.

Selain masalah penyediaan gaji atau penghasilan para pejabat dan aparatur hukum negara, Prabowo juga berjanji akan melakukan pola rekrutmen terbuka dan penggunaan teknologi informasi mutakhir untuk mengurangi kebocoran anggaran. “Rekrutmen harus orang-orang terbaik dengan sistem terbuka, transparansi, serta penggunaan IT atau teknologi modern bisa memperbaiki kualitas hidup rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.

Capres nomor urut kedua Joko Widodo mengatakan, cara membangun demokrasi untuk menciptakan pemerintahan bersih dan kepastian hukum adalah dengan melakukan terobosan-terobosan baru. Jokowi pun menggaungkan beberapa contoh program yang dilakukannya sebagai wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta. Program itu, antara lain, turun langsung ke tengah-tengah rakyat guna mendengar aspirasi serta keinginan mereka, dan membangun sistem pemerintahan berbasis elektronik.

Menurut Jokowi, sistem e-budjeting, e-procurement, e-auditing, e-purchasing, e-catalog, pajak online, IMB online, dan sebagainya bisa dibuat menjadi program nasional. Program-program ini dinilai efektif untuk menghindarkan organisasi atau lembaga pemerintah dari perilaku koruptif.

Mengenai sumber daya manusia atau pejabat yang akan mengatur organisasi/lembaga pemerintah, Jokowi menegaskan, akan menjalankan pola rekrutmen yang adil dengan seleksi dan promosi yang terbuka. Dia ingin pejabat pemerintah dipilih berdasarkan kualifikasi manajerial dan keteladanan kepemimpinannya. Pejabat tidak boleh dipilih berdasarkan latar belakang lain di luar kapabilitas individunya.

“Pimpinan di kementerian, kedirjenan, lembaga, harus dilakukan dengan pola rekrutmen terbuka, bukan like and dislike,” kata Jokowi.

Selain ide-ide baru untuk pemerintahan mendatang, Prabowo dan Jokowi sama-sama sepakat apabila arah pembangunan nasional harus mengacu pada rencana pembangunan jangka menengah dan panjang. Menurut Prabowo dan Jokowi, pemerintah tidak boleh berjalan dengan arah pembangunan yang selalu berubah, sehingga terkesan setiap pemerintahan akan mengusung programnya sendiri-sendiri.

rep:ahmat islamy jamil/m akbar wijaya/irfan fitrat/halimatus sa'diyah/erdy nasrul/c75/c91 ed: eh ismail

***

Gagasan Penegakan Hukum Sudah Detail

Prof Saldi Isra

JAKARTA -- Gagasan penegakan hukum dari kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dinilai sudah lebih detail. Pakar hukum dari Universitas Andalas Saldi Isra menyatakan, kedua pasangan sangat baik saat beradu visi dalam debat bertema 'Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Bersih, dan Kepastian Hukum'.

Kendati demikian, menurut Saldi, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla lebih mampu menjelaskan secara rinci terkait gagasan-gagasan penegakan hukumnya. Hal itu ditandai dengan pemberian contoh program nyata dalam setiap poin gagasannya. “Jokowi-JK lebih detail dalam menjelaskan pokok-pokok gagasannya,” kata Saldi kepada Republika, Senin (9/6).

Adapun pasangan Prabowo-Hatta, kata Saldi, masih cenderung lebih umum dan jarang memberikan contoh program dalam menjabarkan gagasannya. Saldi mencontohkan, mengenai pertanyaan tentang masalah kebinekaan yang kerap dikaitkan dengan konflik horisontal. Pada topik ini, pasangan Jokowi-JK bisa menjelaskan dengan lugas.

Pengalaman langsung terjun ke lapangan dalam menyelesaikan konflik membuat pasangan ini lebih mampu menjelaskan dengan gamblang. “Terutama JK yang memiliki pengalaman empiris menghadapi dan bertindak menyelesaikan konflik horizontal,” ujarnya.

Secara keseluruhan, kata dia, debat capres-cawapres yang pertama menunjukkan pertarungan gagasan yang lebih bersifat umum dari calon nomor urut satu, dengan pengalaman empiris dari pasangan calon nomor urut dua. Namun, kedua pasangan sejatinya sama-sama merefleksikan visi misi yang telah ditulis dan diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum. rep:c30 ed: eh ismail

***

Debat Perjelas Sikap Capres dan Cawapres

J Kristiadi

Substansi debat memastikan sikap kedua pasangan dalam membangun Indonesia. Masing-masing pasangan dinilainya menampilkan gaya dan argumentasi yang memukau publik.

Pasangan Jokowi-JK mampu memaparkan program dan visi beserta misi yang merakyat. Dia mampu menjelaskan detail pengalaman di dalam pemerintahan.

Jokowi, mampu menjelaskan pengalamannya melakukan tes dan pengangkatan lurah di Jakarta. JK juga memaparkan pengalamannya dalam mendamaikan konflik regional. “Ini penjelasan yang down to earth. Sangat menarik.

Prabowo dan Hatta mampu memberikan penampilan yang elegan saat berdebat.Tidak terpancing emosi .Ini sangat baik.Prabowo dan Hatta menyampaikan pandangan yang lugas dan tegas. Keduanya juga mampu berorasi dengan cukup baik. Pemaparan keduanya dalam memberikan catatan seputar ketegasan dalam mengelola APBN dan kemandirian parpol mengelola keuangan patut mendapatkan apresiasi.

rep:Erdy Nasrul  ed: eh ismail

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement