Sabtu 16 Aug 2014 13:21 WIB

Kesepakatan Permanen Segera Terwujud

Red: operator

KAIRO -Perundingan antara Palestina dan Israel yang dimediasi Mesir menghasilkan kemajuan besar. Wakil Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina, Ziad al-Nakhalaa, mengatakan, gencatan senjata jangka panjang akan segera diumumkan.

Dalam perundingan yang dilakukan bersamaan dengan perpanjangan gencatan senjata selama lima hari hingga Senin (18/8) itu, Israel di sebut menyetujui beberapa syarat utama yang diajukan Palestina untuk mengakhiri agresi.

Salah satu syarat utama, yakni mengakhiri blokade atas Jalur Gaza yang dilakukan Israel selama delapan tahun terakhir.

Sebagaimana dikutip Reuters, Ziad mengatakan, beberapa tuntutan lain yang telah disetujui Israel adalah perluasan zona perikanan dan pembukaan pintu perbatasan ke Gaza yang selama ini ditutup. Israel juga setuju memberi fasilitas agar barang dari luar dapat masuk ke wilayah Gaza.

Israel juga telah menerima permintaan delegasi Palestina agar mengakhiri `Zona Keaman an Israel' yang menyebabkan 20 persen wilayah Gaza menyempit. Ziad me nambahkan, Israel juga setuju memulai pembicaraan mengenai pembukaan kembali bandara dan pelabuhan di Gaza. Pembicaraan itu akan dilaku kan dalam satu bulan.

Meski telah mengalami kemajuan, Israel tetap menekankan syarat tertentu pada beberapa tuntutan yang telah diajukan Palestina. Khususnya dalam perizinan masuknya logistik ke Gaza, termasuk bahan bangunan. Israel meminta keluar masuk barang ke Gaza harus diawasi otoritas Palestina dengan baik.

Juru Bicara Jihad Islam You sef al-Hasayneh kepada Ma'an News, Jumat (15/8), mengatakan, kesepakatan gen catan senjata jangka pan jang akan ditandatangani segera setelah gencatan senjata lima hari berakhir pada Senin (18/8).

Stasiun televisi Israel, Channel 2, melaporkan, delegasi Israel akan kembali ke Kairo pada Sabtu (16/8) malam guna melanjutkan perundingan.

"Kami berharap kese pakatan gencatan senjata yang lengkap akan diteken tepat pada ujung gencatan senjata,"

ujar Yousef.

Gempuran Zionis Israel sejak 8 Juli mengakibatkan 1.961 warga Palestina tewas dan lebih dari 10 ribu lainnya terluka. Mayoritas korban merupakan warga sipil Gaza, termasuk anak-anak, wanita, dan manula. Perserikatan Bang saBangsa (PBB) menyebutkan, akibat serangan Israel mengakibatkan 100 ribu rumah warga Gaza hancur dan rusak parah.

Israel bohong Sayap militer Fatah Brigadir al-Aqsha mengatakan, Israel telah berbohong terkait jumlah serdadunya yang tewas dalam pertempuran dengan pejuang Palestina. Menanggapi pesan Israel dalam sebuah video yang ditayangkan

PressTV, Jumat (15/8), Juru Bicara Brigade al-Aqsha menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membohongi publik.

"Netanyahu telah menyembunyikan jumlah tentara mereka yang terluka dan tewas dalam pertempuran di Gaza," katanya.

Juru bicara yang tidak menyebutkan namanya dalam video itu mengatakan, pihaknya menantang Israel untuk mengungkap nasib petugas teknis mereka yang bernama Sani Tomen Yaron dengan nomor identitas militer 7599999.

"Kalian tidak akan aman jika Gaza belum mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan.Kami akan melawan sampai akhir," tegas juru bicara Brigade al-Aqsha itu.Israel membantah pernyataan pejuang Palestina terkait penangkapan seorang anggota militer Zionis bagian teknis.

"Faktanya, itu sebuah keberhasilan yang hanya dibayangan dan tidak ada kaitannya de ngan kenyataan," ujar Juru Bicara militer Israel Avichay Adraee, dilansir Anadolu Agen cy, Kamis (14/8) malam.rep:c66/c64, ed: andri saubani

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement