Diriwayatkan bahwa seorang badui memasuki masjid, sementara Rasulullah SAW sedang duduk. Orang itu berkata, "Ya Allah, ampuni aku dan Muhammad, dan jangan Engkau ampuni seorang pun selain kami." Lalu Rasulullah SAW tertawa dan berkata, "Engkau telah menghalangi banyak orang."
Kemudian orang itu beranjak hingga ke sudut masjid untuk kencing. Setelah melalui peristiwa itu, orang badui itu berkata, "Beliau berdiri menghampiriku. Sungguh, beliau tidak mencela dan tidak menghardik. Beliau malah berkata, "Sesungguhnya masjid ini tidak untuk kencing di dalamnya, tetapi dibangun untuk berzikir kepada Allah dan shalat." Selanjutnya beliau memerintahkan agar disiramkan air pada bekas teresebut (HR Ibnu Majah dan Bukhari).
Hadis di atas menjelaskan kepada kita bagaimana sikap dan tutur kata Rasulullah SAW yang penuh dengan kelembutan saat beliau menghadapi orang yang kurang tepat dalam berdoa dan kencing di sudut masjid. Beliau tidak mencela dan tidak pula menghardiknya, akan tetapi menasihatinya dengan lembut dan menyelesaikan apa yang menjadi inti permasalahannya, yakni menyiram kencing orang tersebut dengan air. Kelemahlembutan Rasulullah SAW ini membuat orang badui tersebut sadar dan kian hormat dan mencintai kepadanya.
Lembah lembut sendiri mengandung pengertian kelembutan yang berupa perkataan dan perbuatan, Tegasnya, lawan dari sikap kasar. (al-Qamus al-Muhith). Dalam keseharian, kita harus mengedepankan sikap dan tutur kata yang lembut dan menjauhkan diri dari sikap kasar karena kelembutan akan mendatangkan kedekatan dan kebaikan. Sebaliknya, sikap kasar akan menjauhkan persaudaraan dan mendatangkan keburukan.
Disebutkan, "Sesungguhnya kelembutan tidak terjadi pada sesuatu kecuali akan mengindahkannya, dan tidaklah tercabut dari sesuatu kecuali akan memburukkannya." Kelembutan tutur kata dan perbuatan merupakan landasan dalam membangun keharmonisan antarsesama, kunci dalam menasihati dan penyelesai permasalahan serta penyebab datangnya kebaikan. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang tidak memiliki kelemahlembutan maka tidak dihampiri kebaikan." (HR Muslim).
Lebih daripada itu, ketika kita memiliki sikap dan tutur kata yang lembut tidak hanya akan menjadikan hidup kita penuh dengan kedamaian dan keharmonisan dengan sesama, juga di akhirat kelak kita akan dimasukkan ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda, "Maukah kalian aku kabari tentang orang yang diharamkan terhadap neraka atau orang yang neraka diharamkan terhadapnya? Yaitu setiap orang yang bersikap dekat serta berlaku mudah dan gampang (bersikap lemah lembut)." (HR Tirmidzi).
Oleh karena itu, kita harus berupaya menyandang sifat ini karena termasuk sifat yang dicintai oleh Allah SWT lagi penuh dengan keutamaan. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Mahalembut, dia menyukai kelembutan. Dia memberikan kepada orang yang lemah lembut apa yang tidak diberikan kepada yang kasar dan apa yang tidak diberikan kepada yang selainnya." (HR Muslim).
Oleh Moch Hisyam