Kamis 22 Dec 2016 16:00 WIB

Para Perempuan Pengawal Era Digital

Red:

Sosok Augusta Ada King-Noel atau yang lebih dikenal dengan Countess of Lovelace lahir di Marylebone, London, Inggris. Apabila belum mengenal sosoknya, perempuan dengan sapaan Ada Lovelace tersebut merupakan pakar matematika perempuan dunia.

Charles Babbage memang menyandang gelar Father of the Computer. Namun, siapa sangka, Lovelacelah yang menjadi programmer dari komputer milik Babbage. Ia mampu menyusun algoritme berbasis analytical engine.

Lovelace memang sudah tiada sejak 1852 silam. Namun, sosok seperti dirinya tetap bisa ditemukan di era modern seperti sekarang. Saat ini, ada beberapa nama perempuan dunia yang berpengaruh dalam industri teknologi.

Tak hanya dikenal berkat kepintarannya berinovasi dalam teknologi. Namun, sosok para perempuan tersebut juga diperhitungkan dari segi kepemimpinannya.

Laman Forbes belum lama ini mengeluarkan 100 Most Powerful Women 2016 di dunia, beberapa di antaranya berperan dalam teknologi. Dari daftar nama perempuan tersebut, Silicon Valley memang masih menjadi pusat lahirnya para penggawa dunia digital.

Dari daftar 10 nama teratas, Sheryl Sandberg yang merupakan chief operating officer (COO) Facebook menempati posisi ketujuh. Sandberg mendapatkan posisi tersebut bukan hanya berdasarkan kepemimpinan dan namanya yang masuk ke dalam daftar konglomerat perempuan dunia.

Sandberg juga memiliki peranan penting sebagai pembicara perempuan paling berpengaruh. Selain Sandberg, pemimpin di dunia teknologi juga dipegang perempuan. Berikut ulasan lebih mendalam beberapa nama perempuan lain yang diperhitungkan di era digital saat ini:

1. Marissa Mayer

President and Chief Executive Officer Yahoo

Menjadi keluarga Google sejak 1999, Marissa Mayer merupakan engineer perempuan pertama yang bergabung bersama Google. Lulus dari Stanford University, Mayer awalnya bekerja pada McKinsey sebagai konsultan.

Ia juga merupakan programmer perempuan yang terlibat dalam pengembangan desain Google. Perempuan berusia 41 tahun tersebut merupakan orang ketiga yang berada dalam menyusun algoritme Google Adwords.

Hingga saat ini algoritme tersebut digunakan sebagai standar para pengiklan. Pada Juli 2012, Mayer kemudian ditunjuk sebagai President dan chief executive officer (CEO) Yahoo.

Pada 2014, majalah Fortune menobatkan Mayer sebagai salah satu pebisnis perempuan paling berpengaruh di dunia. Namun, dua tahun kemudian, Fortune hampir saja memasukkan namanya sebagai pemimpin yang mengecewakan. Hal ini tak lepas dari akuisisi Yahoo oleh Verizon yang dinilai terlalu murah oleh banyak pihak.

"Akuisisi bukan menjadi akhir bagi Yahoo, tetapi justru peluang baru untuk bangkit. Yahoo merupakan perusahaan yang mengubah dunia. Sebelum Yahoo berdiri, internet hanya menjadi proyek riset dari pemerintah. Yahoo begitu humanis, memopulerkan website, e-mail, search engine, real time media, dan masih banyak lagi. Bergabung dengan Verizon dan AOL adalah langkah baru untuk terus mengubah dunia, dan kita akan terus melanjutkannya."

Begitulah sepenggal surat dari Mayer kepada seluruh karyawan Yahoo beberapa saat seusai akuisisi yang berlangsung pada pertengahan 2016. Mayer juga mengungkapkan, bukan hal mudah membawa kembali Yahoo ke takhtanya terdahulu.

Namun, ia percaya, Yahoo tetap menjadi bagian dari pahatan sejarah teknologi internet. Yahoo jugalah yang mengantarkan internet ke kalangan masyarakat, dan hal itu yang akan selalu dikenang dunia.

2. Lucy Peng

Chief People Officer of Alibaba

Peng Lei atau yang lebih dikenal dengan nama Lucy Peng merupakan perempuan asal Cina yang berpengaruh di dunia. Perempuan lulusan Zhejiang Ghongsang University tersebut merupakan co-founder dan chief people officer (CPO) of Alibaba.

Peng merupakan istri dari Jack Ma sang pendiri Alibaba Group. Peng dan Ma menjadi kisah inspiratif pasangan suami-istri yang berhasil merintis bisnis bersama-sama.

Sebelum mendirikan Alibaba bersama sang suami, Peng merupakan dosen di universitas. Ia memutuskan hengkang sebagai pengajar dan berfokus membangun niaga elektronik bersama suaminya.

Namun, Peng lebih memilih duduk di kursi pimpinan untuk mengelola sumber daya manusia (SDM) perusahaan. Sosoknya berhasil membuktikan bahwa peran ibu dan perempuan karier bisa dilakukan secara bersama-sama.

Pada 2010 silam, Peng juga menjabat sebagai chief executive officer (CEO) Alipay, yakni transaksi pembayaran daring yang ada di Alibaba. Namanya dicatat Forbes sebagai pebisnis perempuan Asia yang paling berpengaruh di dunia.

3. Amy Hood (Chief Financial Officer Microsoft)

Amy Hood yang berasal Seattle, Washington, Amerika Serikatn (AS), bergabung bersama Microsoft sejak 2002 silam. Ia mengawali kariernya dalam penanganan investor untuk Microsoft.

Kariernya mulai baik ketika berhasil memimpin tim pengembangan bisnis Microsoft. Pada 2013, Microsoft akhirnya menunjuk Hood sebagai chief financial officer (CFO) menggantikan Peter Klein.

Hal tersebut membawa namanya menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai CFO Microsoft sepanjang sejarah. Hood tidak puas dengan pendidikannya.

Ia akhirnya mengambil gelar master ekonomi di Harvard University. Sebagai CFO Microsoft, Hood bertanggung jawab untuk semua transaksi finansial, termasuk di antaranya akuisisi, perpajakan, hingga seluruh laporan keuangan.

Semua hal itu tentu bukan hal mudah bagi Hood. Namun, pengalamannya bekerja di Goldman Sachs and Co membuat Microsoft tidak salah memberikan posisi tersebut. Kepemimpinannya terbukti dengan keberhasilan Hood saat memutuskan mengakuisisi Skype dan Yammer.      rep: Nora Azizah, ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement