Senin 15 Sep 2014 15:30 WIB

Kapal Feri Tenggelam Dihantam Badai

Red:

MANILA – Sebuah kapal feri, M/V Maharlika II, tenggelam pada Sabtu (13/9) malam. Sebanyak 100 orang berhasil diselamatkan sedangkan dua orang lainnya tewas. Pemerintah menyatakan, pencarian lewat laut dan udara akan terus berlangsung.

Menurut Panglima Filipina Armand Balilo, berdasarkan laporan awal dua orang tewas dan 102 orang lainnya berhasil selamat. Tiga kapal menyelamatkan mereka, termasuk dua kapal dagang asing. Ia mengaku, tak tahu berapa lagi penumpang yang hilang.

Sebab, tak ada orang lagi di kapal nahas itu. Penjaga pantai Kapten Joseph Coyme menyatakan, pencarian laut dan udara akan terus berlangsung. "Ada perbedaan jumlah dan kami tak dapat menghentikan pencarian,’’ ujarnya, Ahad (14/9).

Pencarian baru akan dihentikan hingga semua penumpang diketahui nasibnya. Coyme menegaskan, setiap jiwa penumpang sangat penting bagi tim penyelamat. Satu kapal yang dimiliki perusahaan Maharlika diterjunkan pula untuk melakukan operasi pencarian.

Coyme menuturkan, angin dan gelombang besar akibat badai membuat Maharlika tenggelam. Itu terjadi pada pukul 21.00 waktu setempat. Beberapa jam setelah mereka mulai berlayar pada sore hari yang sebelumnya cerah.

Sebuah helikopter juga diterbangkan membantu pencarian korban. Sejumlah ambulans disiagakan di pelabuhan Kota Surigao, lokasi penyelematan korban. Maharlika berangkat dari Pelabuhan Liloan, Provinsi Leyte Selatan.

Manifes menunjukkan, kapal berisi 26 awak dan 58 penumpang, termasuk dua anak-anak. Kapal ini juga mengangkut 13 kendaraan bermotor. Namun, pengemudi kendaraan tak masuk dalam manifes. Setiap tahun, Filipina mengalami kecelakaan di laut.

Badai, kurangnya perawatan kapal, dan lemahnya penegakan aturan keselamatan menjadi penyebab kecelakaan. Termasuk, dalam kecelakaan pada 1987. Tahun itu, Kapal Dona Paz tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal tanker.

Kecelakaan itu mengakibatkan 4.300 orang tewas. Insiden tersebut menjadi bencana maritim paling besar. Filipina memiliki 7.100 pulau dan kapal menjadi sarana transportasi untuk menghubungkan pulau-pulau tersebut. rep:c91/ap/reuters ed: ferry kisihandi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement