NEW YORK – Amerika Serikat (AS) mengingatkan potensi wabah Ebola yang memakan lebih banyak korban. Peringatan ini muncul setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan hingga November 2014, Ebola bisa menjangkiti sebanyak 20 ribu orang.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS mengungkapkan angka lebih besar. Dalam enam bulan terakhir, terdapat 5.800 kasus dan 2.800 kematian. Pada kenyataannya, kondisinya lebih buruk. Banyak mayat dan orang yang terinfeksi, tetapi tak tercatat.
Dengan menghitung kasus yang tercatat maupun tidak tercatat, pada 30 September 2014, infeksi Ebola menembus 21 ribu kasus, khususnya di Sierra Leone dan Liberia. Berdasarkan skenario terburuk CDC, antara 550 ribu hingga 1,4 juta orang terinfeksi sampai 20 Januari 2015.
Proyeksi ini merujuk pada data akhir Agustus 2014 dan tak memperhitungkan rencana AS membantu mengatasi Ebola. Pekan lalu, Presiden AS Barack Obama mengumumkan rencana pengiriman 3.000 tentara dan pendirian 17 pusat perawatan Ebola ke Afrika Barat.
Menurut CDC, Ebola tampaknya akan menjadi ancaman permanen dalam kehidupan warga Afrika Barat, khususnya di Sierra Leone, Liberia, Guinea, dan Senegal. Tetapi, CDC menyatakan prediksi jumlah korban tak akan melampaui jumlah yang mereka ungkapkan. ’’Saya yakin tak akan melebihi angka itu,’’ kata Direktur CDC Thomas Frieden. Menurut dia, wabah ini dapat teratasi jika pasien secara efektif diisolasi.
Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf prediksi CDC menyeramkan. Di sisi lain, ia merasa sedikit lega karena rencana bantuan AS untuk menangani Ebola di negaranya. ‘’Kami yakin dalam beberapa pekan ini hasilnya akan terlihat,’’ katanya.
Kepala Program Pengembangan PBB di Liberia Antonio Vigilante mengungkapkan, sumber daya untuk menangani Ebola tak memadai. Sudah ada 150 pakar asing di Liberia. Kebutuhan sebenarnya adalah 600 hingga 700 orang pakar asing.
Liberia juga membutuhkan 2.000 tempat tidur untuk pasien Ebola. Sekarang hanya ada 400 unit. ‘’Kalaupun kami memperoleh 2.000 tempat tidur dalam dua atau tiga pekan ini, kasusnya tentu sudah semakin banyak,’’ kata Vigilante.
Hingga sekarang, sebagian bantuan internasional untuk penanganan Ebola diberikan Medecins Sans Frontieres (MSF).
rep:ani nursalikah/ap/reuters ed: ferry kisihandi