Kamis 02 Oct 2014 12:00 WIB

AS Temukan Kasus Pertama Ebola

Red:

DALLAS — Amerika Serikat (AS) mendeteksi kasus ebola pertama yang muncul di wilayahnya, Selasa (30/9). Pasien yang terdiagnosis mengidap ebola terbang dari Liberia ke Dallas, Texas. Kasus ini mengindikasikan wabah yang bermula dari Afrika Barat menyebar secara global.

Menurut Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Thomas Frieden, pasien laki-laki itu meninggalkan Liberia pada 19 September 2014. Sehari berikutnya, ia tiba untuk mengunjungi kerabatnya dan mulai merasa sakit empat atau lima hari kemudian.

Belum terungkap bagaimana pasien terinfeksi ebola. Ia tak menjadi ancaman bagi penumpang pesawat yang ditumpanginya. Sebab, tak ada gejala ebola saat laki-laki itu berada di pesawat. "Ebola tak menyebar sebelum seseorang jatuh sakit," kata Frieden.

Pasien kini menjalani perawatan di ruang isolasi Texas Health Presbyterian Hospital, Dallas. CDC dan otoritas kesehatan melakukan setiap langkah untuk membendung meluasnya ebola. Frieden mengingatkan terjadinya kasus baru dalam pekan-pekan mendatang.

Orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien berpeluang menularkannya kepada orang lain. Anggota keluarga merupakan orang yang diduga menjalin kontak. Petugas ruang gawat darurat yang membawa pasien saat ini masuk ruang karantina. 

Saat ditanya apakah pasien merupakan warga AS, Frieden hanya menyatakan laki-laki itu mengunjungi keluarganya di Texas. Ia juga telah menyampaikan penjelasan mengenai kasus ebola di Dallas kepada Presiden Barack Obama.

Frieden mengklaim rumah sakit di AS sangat siap menangani pasien-pasien ebola. Ia menjamin ancaman ebola tak seganas seperti yang terjadi di Afrika Barat. Sebelumnya, beberapa rumah sakit di AS merawat tiga pekerja kemanusiaan yang terinfeksi ebola di Afrika.

Pasien keempat menjalani perawatan di Emory University Hospital di Atlanta. Sedangkan orang kelima yang diduga terserang ebola sedang diobservasi di National Institutes of Health, Maryland.

Komunitas warga Liberia mengingatkan penyebaran ebola. "Kami mencoba menemukan seseorang yang tahu keluarga orang yang terjangkit ebola tersebut,"  ujar Presiden Liberian Community Association of Dallas-Fort Worth Stanley Gaye.

Sedikitnya sudah 3.091 orang tewas akibat ebola yang banyak merebak di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Lebih dari 6.500 kasus terdeteks. rep:gita amanda/ap/reuters ed: ferry kisihandi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement