ORMOC -- Sebuah kapal feri membawa 189 penumpang dan kru tenggelam di Filipina bagian tengah, Kamis (2/7). Kapal diduga tenggelam akibat gelombang tinggi, meski tak menutup kemungkinan ada faktor kesalahan manusia.
Penjaga pantai dan polisi mengatakan, setidaknya 36 orang tewas. Mayoritas penumpang kapal berhasil diselamatkan. "Pencarian dan upaya penyelamatan masih terus lakukan. Berdasarkan kesimpulan awal ini karena gelombang besar," ujar Rey Gozon, direktur kantor pertahanan sipil setempat.
Juru bicara penjaga pantai Armand Balilo mengatakan, setidaknya 127 orang berhasil diselamatkan. Sementara, 26 lainnya masih dinyatakan hilang.
Menurut Baliho, otoritas terkait masih terus menyelidiki beragam kemungkinan lain penyebab kapal tenggelam. Apakah benar karena cuaca buruk, atau ada kesalahan pada manusia. Otoritas akan mempelajari kemungkinan kesalahan manuver yang membuat kapal tenggelam.
"Memang sesekali ada gelombang, namun kondisi laut masih dapat diatasi," ujarnya kepada televisi lokal. "Tidak ada peringatan, kendati ada badai tropis, tapi jauh dari lokasi kecelakaan."
Puluhan, atau bahkan ratusan orang tewas setiap tahun akibat kecelakaan di Filipina. Masalah kelebihan muatan dan buruknya kondisi kapal menjadi faktor yang berpengaruh.
Menurut keterangan fotografer AFP, hanya bagian kecil pada sisi lambung kapal yang dilengkapi dengan sekoci penyelamat.
Kapal Kim Nirvana tenggelam di lepas Pantai Leyte di Filipina, atau beberapa menit setelah mengangkat jangkar dari Pelabuan Ormoc, kemarin. Kapal mampu mengangkut hingga 200 penumpang.
Di Kota Ormoc, seorang pria yang selamat menangis saat anggota kru penyelamat menyelimutinya dengan selimut biru di tepi pantai. Beberapa korban selamat lain tampak gemetar sambil berjongkok. Sementara, petugas medis membawa korban luka dengan menggunakan tandu.
Pejabat penanggulangan bencana di kota setempat mengatakan, banyak penumpang selamat merupakan pedagang yang membawa hasil produksi pertanian dan suvenir. Tolibao mengatakan, setidaknya 53 korban selamat dibawa ke rumah sakit. Sementara, puluhan lainnya bisa berjalan pulang.
Ormoc dan sebagian Pulau Leyte dihantam badai super topan haiyan pada November 2013. Dampak badai tersebut, lebih dari 7.350 orang tewas atau hilang di Filipina bagian tengah. Pada 1991, banjir bandang juga menewaskan 6.000 orang di Ormoc.
Filipina merupakan wilayah yang kerap diterpa badai topan. Setiap tahun sekitar 20 topan menerpa negara di kawasan Asia Tenggara itu. Filipina juga menghadapi masalah dalam regulasi yang mengatur keamanan kapal feri.
Kecelakaan terhebat terjadi pada 1987 saat Kapal Dona Paz bertabrakan dengan kapal minyak. Lebih dari 4.300 orang tewas pada kecelakaan itu. rep: Gita Amanda ap/reuters ed: Teguh Firmansyah