Kamis 14 Jan 2016 13:00 WIB

AS Minta Maaf, Iran Lepas 10 Awak Kapal AS

Red:

TEHERAN -- Televisi pemerintah Iran menyiarkan pernyataan pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) yang mengatakan telah membebaskan 10 pelaut Amerika Serikat yang mereka tahan sehari sebelumnya. Para pelaut itu dibebaskan pada Rabu (13/1) setelah terbukti tak sengaja memasuki wilayah teritorial perairan Iran.

BBC melaporkan pada Rabu, berita pembebasan para pelaut itu datang setelah Garda Revolusi mengatakan AS telah "meminta maaf" atas insiden tersebut. Garda Revolusi juga telah menetapkan mereka memasuki wilayah Iran secara tak disengaja.

Sebelumnya, mereka ditahan pada Selasa (12/1) setelah memasuki wilayah Iran. Sembilan pria dan seorang wanita ditahan pasukan Garda Revolusi di sebuah pangkalan Iran di Pulau Farsi di Teluk Persia. Peristiwa ini terjadi pada waktu yang sensitif, saat Iran dan AS sedang mencoba menerapkan kesepakatan nuklir mereka.

Kepala Angkatan Laut Garda Revolusi Iran Jenderal Ali Fadavi mengatakan, investigasi yang mereka lakukan menunjukkan, masuknya pelaut AS ke wilayah perairan Iran disebabkan masalah mekanisme dalam sistem navigasi mereka. Sebelumnya, kapal AS melakukan tindakan tidak profesional selama 40 menit yang berbuah penangkapan oleh pasukannya.

"Kekuatan angkatan laut dan kapal AS menunjukkan perilaku tak profesional dan memasuki wilayah perairan (Iran) selama 40 menit," ujarnya.

Fadavi mengatakan, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan sikap tegasnya melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Menurutnya, Zarif mengatakan kepada Kerry bahwa kapal tersebut semestinya tak masuk begitu saja dan AS harus meminta maaf.

Sementara itu, juru bicara Pentagon Peter Cook mengatakan, kapal Riverine sedang bergerak ke arah antara Kuwait dan Bahrain saat AS kehilangan kontak dengan mereka. Para pejabat AS mengatakan, beberapa masalah mekanik membuat kapal hanyut ke perairan Iran dekat Pulau Farsi.

"Kami telah melakukan kontak dengan Iran dan telah menerima jaminan bahwa awak dan kapal akan segera dipulangkan," ujar Cook pada Selasa waktu AS.

Para pejabat mengatakan, 10 pelaut AS itu bagian dari Skuadron 1 Riverine yang berbasis di San Diego dan dikerahkan untuk Angkatan Laut AS Armada 5 di Bahrain. Ketika AS kehilangan kontak dengan kapal, kapal yang dibawa kapal induk USS Harry S Truman mulai mencari mereka.

Keberadaan kapal kemudian diketahui dari sinyal radio salah satu kapal yang menunjukkan berada di Farsi. Hal itu yang mendorong AS berupaya menghubungi Iran.

Kapal Riverine dianggap tak memiliki teknologi tinggi dan tak memiliki perlatan sensitif.  Sehingga, tak ada kekhawatiran tentang Iran akan mendapat akses informasi teknologi dari kapal tersebut. rep: Gita Amanda, reuters/ap ed: Yeyen Rostiyani

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement