Ahad 21 Feb 2016 17:32 WIB

Syekh Fathi Yakan Mediator Perdamaian yang Anti-Israel

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Sepak terjang pemilik nama asli Fathi Muhammad `Inayah ini di Lebanon dan kawasan Timur Tengah pada umumnya sangat tersohor. Ia adalah tokoh Suni yang aktif dalam dunia pendidikan, dakwah, hingga politik.

Ulama kelahiran Tripoli pada 9 Februari 1933 itu menorehkan catatan emas sepanjang hidupnya. Ia ikut serta dan aktif dalam beberapa misi perdamaian di wilayah Timur Tengah. Di antaranya, pada 1998- 1999, ia pernah terlibat mendamaikan perseteruan dan ketegangan yang melibatkan dua negara sesama Muslim, Suriah dan Turki.

Pemimpin Front Amal Islam Lebanon ini tercatat malang melintang di dunia pergerakan dan dakwah. Ia memiliki kedekatan dengan Organisasi Ikhwanul Muslimin. Ia sempat pula terpilih sebagai Sekjen Gerakan Jamaah Islamiyah pada 1992.

Keaktifannya di dunia pergerakan dan dakwah melahirkan karya-karya brilian di bidang tersebut. Salah satu buah pemikirannya yang monumental, antara lain, 'Ihdzaru al-Aids al-Harak' yang terbit pada 1989.

Buku tersebut membahas secara khusus kehancuran harakah (gerakan dakwah) di Lebanon yang fenomenanya dirasakan hampir sama di beberapa negeri Muslim. Selama hidupnya, tak kurang dari 35 judul berhasil ia tulis. Sebagian besar memang berisi tentang dakwah, pergerakan, dan dunia Islam.

Hasil pemikirannya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan menjadi rujukan para aktivis dakwah dan pergerakan, termasuk dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab. Di antaranya, Asas-Asas Islam, Komitmen Muslim Sejati, Robohnya Dakwah di Tangan Dai, Yang Berjatuhan di Jalan Dakwah, Membentuk Fikrah dan Visi Gerakan Islam, Prinsip- Prinsip Gerakan Islam, Bahtera Penyelamat dalam Kehidupan Pendakwah, Islamic Movement: Problems and Prospectives, Ke Arah Kesatuan Gerakan Islam dan Komitmen Muslim Sejati. Bagaimanakah kisah perjuangan tokoh yang bersama sang istri pernah mendirikan Universitas al-Jinan di Tripoli itu? Simak kelengkapan kisahnya dalam rubrik "Mujaddid" edisi pekan depan. c62, ed: Nashih Nashrullah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement