Jumat 27 Jun 2014 13:03 WIB
kabar purwakarta

Kabar Purwakarta- Kesra dan Infrastruktur Menjadi Fokus APBD-P Purwakarta

Red:

oleh:Dedi Mulyadi(Bupati Purwakarta) -- Saat ini, masing-masing Pemerintahan Daerah tingkat II tengah sibuk-sibuknya membahas rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) perubahan. Begitupun dengan Pemerintahan Kabupaten Purwakarta, yang secara marathon membahas RAPBD Perubahan tahun anggaran 2014.

Hanya dalam hitungan hari, RAPBD Perubahan 2014 rampung di tetapkan menjadi APBD Perubahan 2014. Kerja singkat dan tepat itu, tidak serta merta mengesampingkan substansi pembahasan, yang fokus pada kebutuhan warga Kabupaten Purwakarta.

Bupati Purwakarta H Dedi Mulyadi SH, selama hampir tujuh tahun ini, APBD Purwakarta diklaim sebagai upaya yang sistematis, terstruktur, dan konsisten mengarah pada kebutuhan masyarakat. Memasuki semester II pelaksanaan APBD 2014, pihaknya tetap fokus di bidang kesejahtera an masyarakat (Kesra). Pendidikan di Kabupaten Purwakarta akan di arahkan pada wajib belajar 12 tahun.

‘’Karena kalimat wajib, maka seluruh kebutuhan masyarakat disediakan seluruhnya oleh pemerintah daerah,’’ ujar Dedi. Mulai dari kesiapan guru hingga infrastruktur bangunan sekolah berlandaskan pada nilai kearifan lokal.

Begitu pun di bidang kesehatan, pihaknya menghadirkan sosok pelayanan kesehatan yang baik dan profesional. Termasuk pemahaman tentang kesehatan yang tidak melulu fokus pada rumah sakit dan pus kesmas.

Menurut Dedi, bidang kesehatan itu holistik. Mulai dari kebersihan, menjaga lingkungan, hingga kualitas kesehatan manusia. Sementara pemahaman pusat kesehatan masyarakat seharusnya diganti menjadi pu sat pengobatan.

Puskesmas di kecamatan itu akan diubah menjadi pusat pengobatan dengan menghadirkan bangunan yang representatif. Sedikitnya pada puskesmas itu terdapat satu ruang penerima pasien, ruang pelayanan pa sien, ruang tunggu pasien, serta ruang untuk jambannya. Bahkan, harus tersedia pula mobil ambulans dan mobil jenazah yang siap melayani warga.

Sementara terkait pembangunan infrastruktur, akan tetap mengedepankan tiga kualifikasi. Yakni nyaman dan aman. Maksud nyaman, yaitu masyarakat yang menggunakan infrastruktur harus dilengkapi dengan kendali yang memberikan tujuan dan arah bagi para penggunanya. Sementara maksud aman, yaitu memiliki daya kekuatan untuk menjaga keamanan para penggunanya.

Setelah aman dan nyaman, infrastruktur di Kabupaten Purwakarta pun harus berkarakter. Nilai estetika pada bangunan-bangunan di Purwa karta harus mampu melahirkan rasa keindahan. Di bidang kelistrikan, pihaknya cukup bangga bahwa hampir seluruh rakyat Kabupaten Purwa kar ta sudah mendapatkan jaminan pe layanan ketenagalistrikan dari pemerintah daerah.

Hanya tinggal ada beberapa puluh orang lagi yang mungkin nanti diakomodasi dalam anggaran perubahan ini. Selain itu yang menjadi fokus tentang pelayanan kependudukan dilihat dari manajemen dan petugasnya yang harus mendapat perhatian dari sisi kesejahteraan.

Di bidang perdagangan, di Purwakarta tidak akan ada penggusuran pasar ataupun PKL. Yang ada saat ini, adalah pengalihan tempat usaha de ngan fasilitas yang lebih refresentatif. Menurut Dedi, kesejahteraan itu esensinya adalah pada kebahagiaan, dan kebahagiaan esensinya pada kenyamanan.

Terkait pelarangan berjualan di lingkungan sekolah, ungkap Dedi, ditujukan untuk menjaga lingkungan se kolah sebagai pusat peradaban. Meski demikian, pihaknya tetap memberi kompensasi berupa pemberian modal kepada pedagang yang tersingkir dari sekolah. Nilai bantuan modal yang diberikan kepada pedagang itu Rp 1,5 juta per pedagang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement