BANDUNG –– Stok kebutuhan bahan pangan menjelang Lebaran 1435 H, dipastikan aman. Bahkan, memasuki H 12 shaum ini, harga-harga dalam kondisi stabil. "Bahkan, cenderung menurun," kata Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag), Muhammad Lutfi didampingi Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, saat memantau harga berbagai kebutuhan pokok di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Kamis (10/7).
"Saya sama gubernur me lihat persiapan bulan suci ra madhan dan lebaran. Dari pe ngamatan kami berdua, stok bahan dan harga pangan stabil," ujar Lutfi.
Menteri mencontohkan, har ga bawang merah yang se belumnya Rp 28 ribu sudah turun menjadi Rp 25 ribu hingga Rp 26 ribu. Selain itu, harga cabai merah, cabai keriting dan cabai rawit juga stabil. Begitu juga, dengan harga daging ayam mengalami penurunan yakni dari Rp 35 ribu menjadi Rp 32 ribu dan Rp 33 ribu.
Namun dari pantauan itu, harga telur ayam masih berge rak naik dari Rp 19 ribu men jadi Rp 20 ribu. Biasanya, kata Lutfi, harga kebutuhan pokok akan meningkat kembali menjelang lebaran. Hal ini, karena banyak konsumen yang mem beli berbagai kebutuhan pokok untuk persiapan lebaran. "Persiapan lebaran ada yang mau bikin rendang, kue duluan. Tapi, stok di Bandung dan Jabar , kondisinya baik,'' katanya.
Secara nasional, Lutfi mengatakan, kondisi harga bahan pokok dan komoditas cukup baik. Dia mencontoh kan, harga daging sapi sebe lum ramadhan Rp 79 ribu. Na mun, menjelang ramadhan naik menjadi Rp 110 ribu. Sedangkan di tingkat nasional, harga daging sapi turun menjadi Rp 99 ribu. "Saya cek di Kosambi ini Rp 95 ribu hing ga Rp 100 ribu, tapi barangnya ada. Jadi, karena stoknya me lim pah tidak ada masalah," katanya.
Selain itu, Lutfi juga meli hat harga beras, gula, dan terigu. Di Jabar, kata dia, harga masih di bawah rata-rata nasio nal. Ini karena Jabar merupakan lumbung beras nasional. Sedangkan untuk harga ayam, dia berharap, sampai hari Raya Idul Fitri, harganya ada di kisaran Rp 28 ribu sam pai Rp 30 ribu. "Operasi pasar akan jalan terus untuk menstabilkan harga," katanya.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan emngatakan, stok bahan pokok serta kebutuhan masyarakat pada bulan puasa dan lebaran tahun ini, tersedia dengan baik. Kata dia, bila ada gejolak harga, maka itu pengaruhnya sangat kecil. Heryawan pun sepakat de ngan usulan Menperindag M Lutfi yang menyatakan agar komoditas dijaga hargannya dan jangan sampai turun lagi.
Kata dia, kalau harga bawang dan cabai turun terus, maka yang kasihan adalah petani. "Jadi, stabil lah. Bagi konsumen terjamin, bagi petani juga cukup menguntungkan. Jangan sampai konsumen di un tungkan, tapi petani dirugi kan," kata Heryawan.
Heryawan mengatakan, pemprov tiap bulan ramadhan mempersiapkan dana puluhan miliar untuk operasi pasar kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) atau operasi pasar murah (OPM). Keberadaan operasi pasar itu, kata dia, bu kan dimaksudkan untuk me nyaingi pasar, tapi lebih kepada untuk membangun peyeimbang dan memberikan kesempatan bagi warga tidak mampu untuk mengonsumsi barangbarang yang selama ini mereka sulit untuk mendapatkannya. "Seperti daging umpamannya.
Daging bagi masyarakat kecil banget Rp 95 ribu per kg cukup sulit ya. Oleh karenannya, kami menyediakan setiap kali titik operasi pasar itu ada 5.000 paket," katanya.
Setiap paket OPM, kata dia, masyarakat bisa membeli 1 ki lo gram saja. Harganya, disubsidi 45 ribu per kilogram. Jadi, bila harga daging Rp 95 ribu per kg, maka masyarakat bisa mem beli daging di OPM sebesar Rp 50 ribu. "Beras, minyak dan kebutuhan lainnya juga disubsidi pemerintah," ujarnya.
Saat ini, kata dia, di halaman Gedung Sate sedang berlang sung bazar pasar murah. Di tingkat kabupaten/kota pun, melaksanakan bazar serupa. Keberadaan bazar murah itu di bawah Dinas perdagangan de ngan maksud membantu ma syarakat kecil.
"Untuk membeli bahan po kok yang disubsidi itu nanti di bagikan kupon. Kami juga mengundang pedagang yang lain dengan harga yang normal diturunkan sedikit," katanya.
Heryawan mencontohkan, keberadaan supermarket-su permarket diundang di pa sar murah sangat membantu ma syarakat. Meskipun harga barang yang diturunkan jumlahnya sekitar Rp. 2.000 per item. rep:arie lukihardianti ed: agus yulianto