Ramadhan merupakan bulan saling berbagi. Seperti halnya yang dilakukan komunitas Muslim Pakistan. Mereka menyediakan hidangan berbuka untuk warga miskin selama Ramadhan. Hal itu bertujuan agar warga miskin dapat merasakan nikmatnya berpuasa.
Penyelenggara program Abdul Razak Bhatti mengatakan, hidangan berbuka ini diberikan untuk keluarga tak mampu. Menurutnya, ada kepala keluarga yang berpenghasilan satu roti sehari. Padahal, dia harus memberi makan anggota keluarga yang berjumlah 10 orang. Dengan penghasilan semacam itu, kata dia, sulit memenuhi kebutuhan keluarga.
"Jadi, jelas kebutuhan dasar mereka tidak terpenuhi dan ditambah kenaikan tagihan listrik, bahan bakar, dan hal-hal lainnya yang menjadi sulit bagi keluarga mereka untuk hidup," ujarnya, seperti dikutip Voice of America, Senin (15/7).
Abdul mengungkapkan, kebutuhan mereka lebih besar ketimbang penghasilan. Di Pakistan, Muslim yang mampu harus menyediakan makanan gratis saat berbuka dan sahur untuk warga miskin dan wisatawan selama Ramadhan. Cara itu juga menambah rasa kepedulian.
Muhammad Amir yang berprofesi sebagai penjahit, termasuk salah satu dari warga miskin Pakistan yang berhemat untuk keluarga dan anak-anaknya. Sejak ada program buka dan sahur gratis, terkadang ia malu harus menerima makanan gratis. Tapi, Amir tak mempunyai pilihan lain karena penghasilannya tak cukup untuk membeli makanan keluarganya.
Asad Ullah yang bekerja sebagai penjaga keamanan, juga termasuk salah satu warga miskin Pakistan yang mengunjungi kamp makanan gratis setiap Ramadhan. Ia berharap, uangnya bisa dihemat untuk digunakan membeli baju baru bagi anak-anaknya.
Ide menyediakan buka puasa gratis ini mendapat pujian dari aktivis hak asasi. "Saya merasa hal itu memalukan bahwa dalam sebuah negara yang disebut Republik Islam Pakistan kami peningkatan kemiskinan. Yang dibutuhkan adalah menurunkan tingkat kemiskinan tersebut dengan kedermawanan dan amal," ujar Tahira Abdullah, aktivis hak asasi manusia, di Islamabad.
Di Kanada, saling berbagi menjadi ciri Ramadhan di negara itu. Komunitas Muslim membagikan makanan yang dikemas dan didistribusikan kepada orang tak mampu. "Ini menakjubkan," ujar Asma Nur Moten Manajer Sukarelawan Program Ramadhan, seperti dilansir dari Onislam, Rabu (16/7).
Ia senang membantu sesama dengan hal nyata. "Setiap donasi yang kami terima dan setiap relawan yang menghabiskan waktu di sini, mengagumkan," tuturnya.
Proyek Ramadhan ini diluncurkan di Greater Toronto Area pada awal Ramadhan. Mereka berinisiatif mengumpulkan keranjang beserta bahan pangan demi memberi makan empat keluarga selama satu bulan. Setiap keluarga miskin berhak menerima bantuan itu tanpa dilihat agama, kebangsaan, keyakinan, dan kastanya. Lebih dari 3.300 keluarga sudah terbantu.
Komunitas setempat juga menggelar kegiatan buka puasa bersama. Selain Toronto, beberapa proyek serupa, seperti mengirimkan parsel makanan kepada orang miskin, juga berlangsung di Ottawa, Montreal, dan London.
rep:c91 ed: teguh firmansyah