MERAK — Pemudik dari berbagai daerah di Pulau Jawa mulai berdatangan memadati Pelabuhan Merak, Banten. Mereka segera menyeberang Pelabuhan Bakauheni, Lampung, untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah di Sumatra.
Ribuan pemudik pejalan kaki dan pengguna kendaraan pribadi sejak Sabtu (19/7) malam hingga Ahad (20/7) dini hari terus berdatangan. Tampak penumpukan kendaraan di kantong parkir dan areal menuju lima dermaga yang ada. Pemudik juga memadati loket-loket pelayanan tiket Pelabuhan Merak.
Kecenderungan para pemudik untuk berangkat malam hari masih terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya. Antrean panjang kendaraan pun tak bisa dihindari karena mereka datang bersamaan. Meskipun sudah ada imbauan agar mereka berangkat siang hari untuk mengatasi antrean, yang terjadi sebaliknya.
Foto:Rakhmawaty La'lang/Republika
Pemudik Merak
"Kami lebih baik memilih perjalanan mudik pada malam hari karena cuacanya dingin, tidak seperti siang hari yang panas," kata Sudaryanto, seorang pemudik tujuan Kotabumi, Lampung Utara, yang sedang antre di Pelabuhan Merak bersama keluarganya.
Bersama anggota keluarganya, Sudaryanto naik angkutan umum dari Terminal Kampung Rambutan Jakarta pukul 01.00 WIB dan tiba di Pelabuhan Merak jam 03.30 WIB.
Selama perjalanan menuju Pelabuhan Merak berlangsung lancar, tanpa antrean di Tol Merak-Jakarta. Ia bersama keluarganya tinggal menunggu naik ke kapal untuk diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni.
"Kami berharap selama penyeberangan Merak-Bakauheni sampai tujuan dengan selamat," ujarnya. Begitu pula Muhamad Soleh, pemudik pengguna kendaraan pribadi tujuan Palembang. Ia mengaku lebih memilih mudik malam hari agar perjalanan di Pulau Sumatra berlangsung siang hari.
Menurutnya, perjalanan siang hari dengan kendaraan pribadi lebih aman untuk menghindari kecelakaan juga kejahatan. "Kami sampai saat ini masih tertahan di Pelabuhan Merak dan diharapkan pagi ini sudah bisa diseberangkan ke Pulau Sumatra," katanya.
Selain itu, Yanto, petugas ASDP Merak mengatakan bahwa pihaknya bekerja keras untuk mengatur lalu lintas di dermaga agar pemudik pengguna kendaraan berjalan lancar. "Saya kira meskipun kendaraan mengantre tetapi kondisi Pelabuhan Merak berjalan lancar," ujarnya.
Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak menyiapkan sebanyak 47 kapal "roll on roll of" atau Ro-Ro untuk melayani para pemudik tersebut. Sebanyak 42 armada Ro-Ro sudah laik beroperasi penyeberangan Merak-Bakauheni. Sedangkan, lima armada lainya sedang perawatan berkala atau docking.
Jalan Berlubang
Beberapa ruas jalan utama menuju Pelabuhan Merak masih berlubang. Bagi para calon pemudik dianjurkan untuk berhati-hati dalam mengendarai kendaraan. Berdasarkan pantauan Republika, Ahad (20/7), beberapa ruas jalan di sekitar 200 meter dari pintu keluar Tol Merak tampak berlubang dan tergenang air. Rusaknya jalan berpeluang menimbulkan kemacetan pada saat musim mudik tiba.
Sapto, pengendara mobil warga Cilegon, mengatakan, jalan berlubang yang tidak jauh dari pintu keluar Tol Merak tersebut sering kali tergenang air apabila hujan turun. "Apalagi, banyak truk besar yang lewat jadinya becek," kata Sapto di Merak.
Selain itu, jalan berlubang juga terdapat di pos 2 pintu masuk pelabuhan. Jalan berlubang cukup parah ditambah dengan rel kereta api yang tidak berpalang pintu.
Sigit, salah satu petugas penjaga pintu pos 2 pelabuhan, menuturkan, jalan berlubang tersebut sudah berbulan-bulan. Namun, hingga saat ini jalan tersebut belum diperbaiki. Sedangkan, volume kendaraan menjelang arus mudik sudah mulai terjadi dalam dua hari terakhir.
"Gak tau belum ada perbaikan," ujar Sigit. Salah seorang penjaga rel kereta api di pos 2 pintu masuk pelabuhan mengatakan belum tampak upaya perbaikan dari pihak terkait untuk memperbaiki jalan yang sudah berlubang hingga hampir satu tahun. Sehingga, kendaraan sering kali tersendat di titik jalan tersebut. rep:c67/antara ed: a syalaby ichsan