NEW DELHI — Tindakan politikus Hindu India garis keras memaksa pria Muslim yang berpuasa makan memicu protes keras, Rabu (23/7). Oposisi mengatakan, Rajan Baburao Vichare telah melanggar keyakinan agama pria itu dengan secara agresif menyorongkan chapati atau sejenis roti ke mulut pria itu.
"Hal ini patut dicela dan harus dikecam dengan keras," ujar Juru Bicara Partai Kongres Manish Tewaritold kepada wartawan.
Dalam tayangan televisi, tampak Vichare mencoba memaksa seorang pria Muslim yang sedang berpuasa untuk makan, Kamis pekan lalu. Pria Muslim itu bernama Arshad Zubair. Dia tak lain merupakan seorang supervisor katering di New Delhi. Terlihat 11 politikus Shiv Sena turut mengerumuni dan meneka supervisor tersebut.
Vichare adalah anggota kelompok nasionalis Hindu garis keras Shiv Sena. Kelompok itu merupakan sekutu kunci Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi. Insiden ini memicu kekhawatiran di antara Muslim dan agama minoritas lainnya terhadap pemerintahan nasionalis Hindu Modi.
Namun, Vichare membantah segala tudingan yang diarahkan kepadanya. Dia juga menyayangkan politikus dan media yang mengaitkan masalah ini ke persoalan agama. Vichare mengaku mengeluh mengenai kualitas makanan yang disajikan di wisma pejabat dari Negara Bagian Maharashtra yang merupakan basis Shiv Sena.
Vichare mengatakan, dia tidak mencoba untuk membatalkan puasa supervisor tersebut. Dia justru mengatakan sedang menunjukkan chapati yang disajikan terlalu keras.
"Ini hanya protes atas kualitas makanan dan persiapan lain di Maharashtra Sadan (wisma) tempat banyak pejabat penting datang dan menginap. Tidak masuk akal membuat ini menjadi isu keagamaan," ujar dia kepada saluran berita Headlines Today, seperti dikutip dari the Guardian.
Menurutnya, manajemen kantin di wisma buruk. Bahkan, chapati yang disajikan tidak bisa disobek. Begitu juga dengan kualitas sayuran.
Manajer perusahaan katering mengatakan Zubair sangat terluka dan tersakiti dengan insiden yang berbau sentimen agama tersebut.
Manajer itu menambahkan, Vichare berjalan menuju aula makan dengan diikuti kru televisi dan melempar peralatan makan.
"Mereka juga mengancam secara fisik kepada awak dapur dan pelayan dengan menggunakan bahasa yang kasar," kata manajer itu melalui surat elektronik, dilansir oleh surat kabar Indian Express.
Kepala Sekretaris Negara Bagian Maharashtra J Saharia mengatakan, tengah mempelajari masalah secara keseluruhan dan tindakan yang akan diambil.
Kemarahan atas tindakan semena-mena politikus India itu juga menjalar ke media sosial. "Shiv Sena MPs" bahkan menjadi trending topic di Twitter.
Partai Shiv Sena mempunyai sejarah kerap melakukan intimidasi dan menciptakan kerusuhan terhadap kelompok minoritas. Kelompok tersebut memenangkan 18 kursi saat pemilu dan termasuk enam partai besar di parlemen.
Hubungan Muslim dan Hindu India kerap dibayangi kecurigaan. Namun, banyak umat Hindu India yang menunjukkan rasa hormatnya kepada Muslim.
Bahkan, tak sedikit di antara yang ikut berpuasa. Menurut mereka, puasa tak hanya bermakna khusus bagi umat Islam, tapi juga pemeluk Hindu. "Sudah 14 tahun terakhir saya ikut puasa Ramadhan dan itu memberi saya kekuatan batin," kata Sunil Shrivastava, warga Kota Vidisha di India bagian tengah, seperti dikutip dari Onislam, Senin (21/7).
Ia menjelaskan, berpuasa juga menunjukkan solidaritasnya kepada rekan Muslim. "Teman saya seorang Muslim yang taat. Dia menginspirasi saya untuk berpuasa demi menghormatinya.rep:ani nursalikah ed: teguh firmansyah