CIANJUR -- Kepala Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama (Mapenda) Kemenag Cianjur Wawan Solihin mengatakan, semua sekolah madrasah yang ada di wilayah tersebut masih menggunakan kurikulum yang lama.
Banyak sekolah dan madrasah belum membeli buku Kurikulum 2013 yang seharusnya dibeli melalui dana biaya operasional sekolah (BOS). "Belum dilaksakan Kurikulum 2013 di madrasah atau sekolah yang ada di lingkungan Kemenag Cianjur karena buku pegangan untuk guru maupun untuk siswa belum di distribusikan," katanya.
Informasi yang dia terima, pendistribusian perlengkapan untuk Kurikulum 2013 baru akan dilaksanakan dalam minggu-minggu ini. Hanya, untuk Kabupaten Cianjur, dia belum mengetahui kapan jadwal pendistribusiannya akan dilaksakanan.
"Untuk pengadaan buku Kurikulum 2013, menggunakan anggaran dari pemerintah provinsi. Untuk kekurangannya membeli dengan menggunakan dana BOS masing-masing sekolah karena dalam BOS ada alokasi anggaran untuk itu," katanya.
Sementara itu, Muhamad Ridho salah seorang guru di Yayasan Pendidikan Islam Persatuan Cabang Cianjur, mengungkapkan, banyak guru yang menganggur dalam pelaksanaan kurikulum baru ini. Dia menjelaskan, pembelajaran diserahkan pada murid untuk aktif dan kreatif.
"Begitu juga dengan dihilangkannya mata pelajaran bahasa Inggris di SD dan teknik informasi dan komunikasi (TIK) di tingkat SMP dan SMA. Guru mata pelajaran Bahasa Inggris dan TIK jadi menganggur," katanya.
Ditiadakannya mata pelajara bahasa Inggris dan TIK itu, menurut dia, para guru bahasa Inggris dan TIK yang sudah tersertifikasi terancam tidak akan menerima tunjangan. Dia menjelaskan, ketika mengusulkan tunjangan harus ada bukti pengajaran. "Selain itu, banyak anggapan di kalangan orang tua siswa yang menilai, guru menjadi pasif dalam kegiatan belajar mengajar (KBM)," katanya antara ed: a syalaby ichsan