Inspirasi itu datang dari keceriaan dan kenyamanan khas Ahad pagi. Maka, desainer Lenny Agustin pun memberikan nama sederhana untuk koleksi terbarunya itu, "Easy like Sunday morning".
Seperti lirik lagu "Easy" milik Commodores, Lenny menghadirkan suasana nyaman dengan menciptakan busana berkarakter bebas tanpa bebas. Yakni, koleksi yang membaurkan antara suasana santai dan bahagia dalam satu gaya.
Lewat ajang Jakarta Fashion Food Festival (JFFF) 2014 beberapa waktu lalu, Lenny Agustin memamerkan 33 koleksinya yang terdiri atas 26 busana perempuan dan tujuh busana lelaki.
Foto:Rakhmawaty La'lang/Republika
Untuk para wanita, Lenny membuat berbagai pilihan busana, seperti dress longgar atau fitted, asimetris, mini, hingga maksi. "Hari Minggu itu kan terkesan santai, malas-malasan, tapi tetap dengan hati yang senang, bahagia, dan ceria. Itulah mengapa siluet yang saya tampilkan itu longgar dan gombrong," ujar Lenny.
Sedangkan untuk para pria, Lenny menawarkan berbagai kemeja dengan siluet longgar yang dipadukan dengan celana pendek atau celana kulot di bawah lutut. Misalnya saja ada dress tanpa lengan yang memainkan perpaduan warna hijau dan biru.
Dress tanpa lengan dipadankan dengan rok pendek. Busana biru motif garis ungu dipadankan dengan jaket denim dan juga tenun. Begitu pula dress batik putih dengan gambar bermotif warna hitam.
Koleksi Lenny kali ini juga didominasi dengan batik madura dengan permainan motif yang terkesan ekspresif. Ini merupakan hasil karya guratan tangan dari seniman batik Medzi Djaka. Sang seniman mengaplikasikannya pada bahan katun dan denim, tenun sarung kalimantan, lurik, dan denim.
Menurut Lenny, guratan yang lebih mirip lukisan seniman tersebut benar-benar ekspresif, tidak ada pembatik lain yang bisa membuat karya seperti itu. Sehingga, Lenny merasa begitu cocok dengan karyanya yang sesuai dengan karakter Lenny yang juga ekpsresif. Karya Medzi tersebut bermain warna. Salah satunya diaplikasikan pada bahan jeans yang membuat batik terkesan beragam warna.
Namun, karena buatan tangan, jadi hasil batik yang diciptakannya tidak banyak. Lenny terpaksa harus memadupadankan dengan bahan lain, seperti batik madura yang dicampur tenun kalimantan. "Kebetulan saya asli Kalimantan dan kemarin habis dari Kalimantan, jadi koleksi kali ini pakai tenun khas Kalimantan," katanya.
Selain itu, dari segi warna, Lenny yang dikenal dengan ciri khas penuh warna kali ini mendominasi rancangannya dengan warna biru. Warna tersebut menggambarkan ketenangan dan suasana yang santai.
Lenny juga menghadirkan warna kalem, cokelat, marun, hijau, dan hitam. Warna-warna tersebut dipadankan dengan warna ceria, seperti kuning, oranye, dan merah agar tetap menonjolkan ciri khasnya dan keceriaan khas Ahad.
rep:dessy susilawaty ed: endah hapsari