REPUBLIKA.CO.ID,
Nama Ivan Gunawan mungkin banyak dikenal masyarakat sebagai entertainer. Namun, di balik kekocakannya menghibur lewat layar televisi, jemari Ivan piawai merancang busana-busana indah.
Sejak kecil, pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1981, ini memang telah punya minat khusus pada dunia fashion. Inilah yang membawanya belajar dan lebih mendalami dunia desain.
Ketekunan sekaligus pengalaman masa kecil membuatnya bertekad kuat meniti karier di dunia yang dicintainya itu.
Ivan belajar mandiri dan sederhana sejak kecil. Sebelum ayahnya memiliki rumah sendiri, mereka sekeluarga sempat tinggal di sebuah rumah yang sekaligus dijadikan toko.
Bisa dibilang, hidup Ivan kecil sering berpindah-pindah. Ketika memasuki usia sekolah, keluarga Ivan pindah ke Singapura. Ivan juga pernah hidup mandiri tanpa didampingi keluarga di Moskow. Pria bertubuh tinggi besar ini dilatih hidup sendiri karena saat itu orang tuanya tinggal di Kiev, Ukraina. Pengalaman hidup seorang diri membuatnya menjadi lebih dewasa.
Tak sia-sia, ketekunannya pun menyukseskan putra pasangan Bambang Cahyo Gunawan dan Erna Gunawan ini menjadi desainer terkenal di Tanah Air.
Pengalaman tersebut menempa Ivan menjadi sosok kuat, mandiri, dan tak gentar menghadapi persaingan, termasuk persaingan dalam jagat fashion. Keponakan desainer senior Adjie Notonegoro ini mengatakan, dirinya optimistis bersaing dengan desainer-desainer negara tetangga yang telah memasuki pasar Indonesia.
Sebagai desainer yang mengaku kerap mendapatkan inspirasi dari hati dan segala yang dilihatnya itu, Ivan selalu berupaya menghasilkan karya terbaiknya. Ivan rajin mengadakan peragaan busana dan yang terbaru adalah koleksi Thalassa yang dipamerkannya di ajang Indonesia Fashion Week (IFW), belum lama ini.
Gaya rancangan Ivan cenderung feminin dan seksi. Belum lama ini, Ivan menyiapkan koleksi siap pakai yang mulai dipasarkan di satu pusat perbelanjaan. Padahal, sebelumnya Ivan hanya merancang busana berdasarkan pesanan.
Namun, dengan alasan menghemat waktu, ia pun akhirnya menyasar segmen tersebut. "Karena, saya ada program televisi yang sedang berjalan. Kalau harus menemui tamu terus-terusan, waktunya akan habis," ucapnya.
Dengan tersedianya baju rancangan di pusat perbelanjaan, para pencinta fashion bisa mendapatkannya dengan mudah tanpa harus memesan pada Ivan terlebih dahulu.
Ivan sengaja membuat baju-bajunya dengan ukuran agak besar sehingga banyak perempuan yang bisa mengenakan koleksinya. Untuk harga, baju siap pakai Ivan membidik segmen menengah ke atas.
Ke depannya, ia ingin mendesain baju untuk kalangan menengah ke bawah, tetapi hal tersebut belum bisa ia realisasikan. "Karena, belum dapat SDM yang bisa mengakomodasi harga di range menengah ke bawah," kata dia.
Untuk tahun ini, Ivan berencana meluncurkan koleksi batik garutan untuk pria yang diberi nama Jejaka. Ia juga berencana membuat lini kacamata, parfum, dan make up.
N ed: endah hapsari