REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Balas dendam, itulah yang menjadi target Juventus saat menghadapi laga krusial melawan Bayern Muenchen pada leg kedua babak perempat final Liga Champions. Skuat Si Nyonya Tua masih berharap bisa bangkit dari kekalahan di Jerman untuk bisa merebut satu tempat di fase empat besar.
Media Italia yang berbasis di Turin, Tuttosport, menggambarkan misi para penggawa Juve dalam halaman utamanya, Senin (8/4). “Furia Juve, La vendetta negli occhi!” yang berarti “Amarah Juve, balas dendam di mataku!” Tim besutan pelatih Antonio Conte ingin membalas kekalahan 0-2 pada leg pertama di markas Muenchen. “Saya berharap, laga kedua akan menjami milik kami,” kata pemain bertahan Juve, Giorgio Chiellini, Selasa (9/4).
Chiellini mengakui, timnya bermain buruk dalam leg pertama di Allianz Arena. Bahkan, gawang Gianluigi Buffon sudah kebobolan saat laga baru berlangsung 25 detik. Muenchen tampil dominan untuk bisa mengambil modal bagus untuk menhadapi laga kedua di Turin, Kamis (11/4) dini hari WIB. “Saya kesulitan untuk tidur selepas pertandingan pertama,” ujar pemain bertahan tim nasional Italia itu.
Juve bertekad untuk menyuguhkan permainan berbeda saat bermain di depan pendukungnya sendiri. Laga di Stadion Juventus menjadi partai hidup mati untuk menentukan langkah di kompetisi level teratas Eropa. Skuat Bianconeri cukup percaya diri bisa membalikkan keadaan.
Misi Juve jelas tidak akan mudah untuk menjegal langkah Muenchen. Conte juga harus kehilangan dua pemain pilarnya, Arturo Vidal dan Stephan Lichtsteiner, karena sanksi akumulasi kartu. Arsitek berusia 43 tahun itu juga meragukan kondisi Sebastian Giovinco. Penyerang tim nasional Italia itu mengalami memar pada lututnya saat turun dalam laga kontra Pescara di Seri A, akhir pekan lalu.
Menjadi tugas besar bagi Conte meracik komposisi skuat terbaik untuk bisa membalikkan kedudukan di Turin. Kehilangan Vidal di sektor tengah lapangan bisa menjadi kendala besar. Conte hanya bisa berharap, gelandang muda Prancis, Paul Pogba, dapat menjadi opsi yang ideal untuk mendampingi Andrea Pirlo dan Claudio Marchisio. Pogba menyatakan kesiapannya andai dipercaya bermain sejak menit pertama. “Saya bisa bermain baik di posisi Vidal,” kata pemain berusia 20 tahun itu.
Pertandingan di Jerman, pekan lalu, merupakan duel pertama kedua tim di fase knockout Liga Champions. Muenchen mengawali sejarah baru itu dengan sempurna dan mengakhiri catatan tidak terkalahkan Juve dalam 18 laga di pentas Eropa yang bertahan sekitar tiga tahun. Skuat Die Roten juga mempunyai momen mengesankan saat berlaga di Turin pada laga babak grup Champions musim 2009/2010. Muenchen bisa mengalahkan Juve dengan skor telak 4-1.
Muenchen kali ini bertekad untuk mengulangi keberhasilan serupa. Tim yang dibesut pelatih Jupp Heynckes optimistis bisa menghentikan langkah Juve dan membawa pulang tiket ke babak berikutnya. “Kami bermain baik di laga pertama dan kami sekarang ingin menuntaskannya,” ujar juru taktik yang menjalani musim terakhirnya bersama Muenchen itu, seperti dilansir Corrierre dello Sport, Senin (8/4).
Kepercayaan diri penggawa Muenchen semakin bertambah setelah akhir pekan lalu mengamankan trofi ke-23 di pentas Bundesliga. Dalam laga leg kedua nanti, Heynckes bisa menurunkan hampir seluruh pemain terbaiknya yang turun pada pertandingan pertama. Franck Ribery, Bastian Schweinsteiger, dan pencetak gol Thomas Mueller bisa kembali menjadi andalan di lini kedua.
Mario Mandzukic kemungkinan akan tetap dipercaya sebagai ujung tombak. Sang pelatih mungkin belum bisa menurunkan Toni Kroos yang cedera pada laga pertama. Akan tetapi, masih ada sosok Arjen Robben yang terbukti merepotkan barisan pertahanan Juve.
Bermain di Italia juga kerap menjadi kendala bagi skuat Muenchen. Dalam 17 kunjungannya ke Negeri Pizza, skuat Die Roten hanya bisa meraih lima kemenangan dan sembilan kali kalah. Akan tetapi, bukan tak mungkin laga melawan Juve kali ini menjadi momen bagi Muenchen memperbaiki torehan selama ini. n irfan fitrat/reuters ed: andri saubani